·ÉËÙÖ±²¥

Ini Alasan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Dihentikan

Ini Alasan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Dihentikan

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 25 Apr 2025 17:39 WIB
Pelaksanaan hari pertama Makan Bergizi Gratis di Solo, Senin (13/1/2025).
Makan Bergizi Gratis. Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Jogja -

Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kota Jogja berhenti berjalan. Pihak sekolah mengungkapkan alasannya.

Diketahui, pelaksanaan MBG yang dihentikan di sekolah yang berada di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Kotagede. SPPG Kotagede menaungi 12 sekolah, salah satunya yakni SMP Negeri 9 Jogja.

Dimintai konfirmasi mengenai kabar ini, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMP Negeri 9 Jogja Wahidi mengungkapkan alasan MBG disetop. Wahidi menyebut, pada Rabu (23/4), disampaikan informasi melalui grup WhatsApp koordinasi SPPG Kotagede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bersama ini kami sampaikan bahwa berdasarkan keputusan dari Badan Gizi Nasional Republik Indonesia, kegiatan operasional SPPG Kecamatan Kotagede dinyatakan dihentikan sepenuhnya terhitung sejak disampaikannya pemberitahuan ini," bunyi pemberitahuan yang dibacakan Wahidi, saat ditemui wartawan di SMPN 9 Jogja, Kamis (24/4/2025).

ADVERTISEMENT

Dalam pemberitahuan itu dijelaskan penghentian dilakukan karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan program dengan ketentuan yang berlaku di Badan Gizi Nasional (BGN) RI. Selain itu juga adanya permasalahan administrasi yang memerlukan evaluasi dan penyesuaian lebih lanjut.

Dengan alasan itu, disebutkan jika seluruh kegiatan pelayanan gizi yang sebelumnya dilaksanakan melalui SPPG Kotagede untuk sementara tidak dilanjutkan hingga adanya kebijakan terbaru.

"Saat ini BGN RI sedang dalam proses pencarian titik layanan SPPG terbaru yang akan ditugaskan untuk mem-back up wilayah Kotagede dan sekitarnya," lanjut Wahidi membaca pemberitahuan itu.

"Informasi itu di-share di grup sejak Rabu kemarin (24/4), saya bacanya sekitar siang hari," ungkap Wahidi.

Lebih lanjut, Wahidi mengatakan pihaknya terakhir menerima MBG sebelum lebaran kemarin. Sejak saat itu, tak ada lagi pengiriman MBG dan informasi lanjutan terkait kelanjutan program ini.

"Tempat kami setelah Lebaran itu sudah berhenti, terakhir difasilitasi MBG 20 Maret sebelum Lebaran," jelas Wahidi.

Wahidi menilai pelaksanaan MBG sebelum dihentikan sudah relatif baik. Ia pun berharap program MBG ini bisa berjalan kembali.

"Kalau kami harapannya MBG bisa dilanjutkan lagi, karena pelaksanaan kemarin sudah baik. Lha anak-anak pas nggak ada MBG malah menanyakannya pada kami," jelas dia.

Terpisah, Kepala Disdikpora DIY, Suhirman menjelaskan program MBG yang mandek hanya di sekolah yang masuk dalam SPPG Kotagede.

"SMK Kasihan Bantul masih, SMK 4 Jogja masih, kami kan kewenangannya SMA-SMK. Kayaknya ya cuma Kotagede itu," jelas Suhirman saat dihubungi wartawan, Kamis (24/4).

Suhirman mengaku tak mengetahui secara detail alasan berhentinya program ini. Namun ia menduga, masalah administrasi menjadi penyebabnya.

"Kemungkinan administrasi, yang lebih tahu SPPG-nya. Ya sekolah cuma menginformasikan sementara berhenti dulu, tapi secara detail ya intern mereka ya, saya kok anu (tidak tahu)," jelasnya.




(rih/ams)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
Wolipop
detikNews
detikHealth
detikOto
detikFood
detikHot
detikInet
Hide Ads