Posisi PSS Sleman makin terancam eksistensinya di kasta tertinggi sepakbola Indonesia usai terus mencatatkan hasil buruk di Liga 1 2024/2025. Sinyal bahaya bagi Super Elja yang saat ini berada di juru kunci klasemen sementara dengan 22 poin.
Ancaman degradasi sudah di depan mata jika mereka tak segera bangkit di empat sisa laga. Mereka tak boleh kehilangan poin di sisa laga tersebut jika ingin selamat dari degradasi. Jika berhasil menyapu bersih poin pun nasib PSS masih bergantung dengan tim lain.
Pelatih PSS, Pieter Huistra, mengakui jika kondisi seperti ini tak mudah baginya. Apalagi dia menjadi pelatih ketiga PSS di musim ini. Saat dia datang di putaran kedua lalu pun kondisi PSS juga tengah terpuruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya itu juga sebuah tantangan yang besar. Pasti sangat sulit dengan situasi seperti ini untuk setiap pelatih," ujar Huistra kepada wartawan, Senin (28/4/2025).
Huistra mengatakan, di tengah keterpurukan tim, dia sebagai pelatih harus menjaga suasana tim tetap positif. Kemudian, yang utama adalah perannya untuk meningkatkan permainan timnya.
"Untuk tetap menjaga pemain tetap positif, menjaga suasana positif, dan mengembangkan tim dalam waktu yang sama. Pergi dari pertandingan ke pertandingan untuk mengoleksi poin. Bagian terakhir adalah kami harus berkembang," ungkapnya.
Meski punya beban cukup berat di pundaknya, pelatih yang membawa Borneo FC juara reguler musim 2023/2024 itu mengaku menikmatinya. Salah satu faktor dia cukup menikmati menjadi pelatih di tengah keterpurukan PSS adalah dukungan tiada henti dari suporter.
"Saya suka dengan pekerjaan saya. Dan jujur saja saya disambut dengan baik di Sleman, jadi semua suporter sangat positif dengan saya, saya suka itu," ujar Huistra.
"Kita punya keadaan yang bagus di sini, Sleman tempatnya indah, dan ini kota yang bagus untuk tinggal. Sekarang saya merasa suporter cinta dengan sepakbola dan klub mereka. Kita harus melakukan apapun untuk membuat senang semuanya," pungkasnya.
(afn/dil)
Komentar Terbanyak
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Berhenti
Klarifikasi Bibit Terlapor Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Bantul
Jokowi Bakal Laporkan 4 Orang Terkait Tudingan Ijazah Palsu, Siapa Saja?