Terdapat tiga rumah yang penghuninya disebut sebagai pengikut aliran Islam Sejati di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalbar. Ketiga rumah ini masuk dalam pemantauan dan pengawasan Polsek Sandai.
Kapolsek Sandai Ipda Muhammad Ibnu Saputra mengatakan, anggotanya sudah diperintahkan untuk melakukan pengawasan terkait kegiatan aliran Islam Sejati. Sejauh ini, kata Ibnu, baru ada tiga rumah yang terdeteksi penghuninya yang diduga sebagai pengikut ajaran AK, Pimpinan Aliran Islam Sejati.
"Kita terus melakukan pemantauan dan pengawasan. Di Sandai Kiri, baru terindikasi di tiga rumah (pengikut Islam Sejati). Maka dari itu pengawasannya masih cukup mudah," kata Ibnu kepada detikcom, Sabtu (26/4/2025)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polsek Sandai, lanjut Ibnu, saat ini terus melakukan pemantauan situasi kamtibmas di wilayah hukumnya setelah heboh isu dugaan aliran sesat bernama Islam Sejati.
Selain pemantauan dan pengawasan, anggota Polsek Sandai juga diperintahkan selalu memberi imbauan kamtibmas kepada masyarakat.
"Imbauan terus kami berikan. Terutama di Sandai Kiri, saya juga perintahkan Bhabinkamtibmas untuk memberikan imbauan serta pengawasan terkait kegiatan aliran Islam Sejati ini," kata Ibnu.
Dikatakan dia, apabila nanti ada yang melihat kegiatan aliran Islam Sejati ini, dimohon untuk segera melaporkan ke Polsek Sandai.
"Sambil menunggu mediasi Selasa depan, tetap juga kami komunikasi dengan MUI agar tidak menjadi konflik yang berkelanjutan. Kami terus melakukan pemantauan," ujarnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ketapang, KH. M. Faisol Maksum menambahkan, hasil pemantauan saat ini diketahui pengikut Islam Sejati di Sandai belum begitu banyak. Meski demikian, ajaran-ajaran yang diduga menyimpang ini harus segera ditindaklanjuti bersama.
"Jamaah atau pengikutnya di Sandai belum terdeteksi ramai. Karena AK ini berasal dari Laur dan baru datang ke Sandai untuk mengajarkan ajaran itu," kata dia.
Upaya yang sudah dilakukan MUI Ketapang, kata dia, masih terus melakukan kajian dan persiapan mediasi. Koordinasi dengan beberapa pihak seperti Tim PAKEM, Polres dan Kemenag Ketapang pun sudah dilakukan.
"Kami menjadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan MUI Sandai, kepolisian dan mereka (yang melakukan kegiatan diduga sesat) di Kantor Camat Sandai. Rencananya pada 29 April nanti. Kami mohon difasilitasi oleh Camat Sandai," kata dia.
(mud/mud)