·ÉËÙÖ±²¥

Bidaah Sukses karena Banyak Parodi Walid dari Netizen Indonesia

Bidaah Sukses karena Banyak Parodi Walid dari Netizen Indonesia

Asep Syaifullah - detikKalimantan
Jumat, 02 Mei 2025 20:30 WIB
Drama Malaysia Bidaah.
Drama Malaysia Bidaah/Foto: Tangkapan layar VIU
Balikpapan -

Bidaah menjadi serial paling populer di Viu. Menariknya, kesuksesan serial tersebut tak lepas dari tangan kreatif netizen Indonesia.

Mengenai hal itu diakui penulis skenario Bidaah, Erma Fatima, kala ditemui detikPop baru-baru ini di kawasan Senayan City, Jakarta Pusat. Menurutnya, di Malaysia tidak se-viral di Indonesia

"Di Malaysia tidak se-viral Indonesia. Dari segi bagaimana orang Indonesia mencintai Walid itu. Mereka tidak bisa terima Walid. Dan mereka juga tidak membuat parodi-parodi seperti itu. Di Malaysia lebih terkenal dengan permasalahan menjatuhkan ulama kontroversinya," terangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia lebih viral karena dianggap sebuah sinetron yang menjatuhkan ulama. Jadi dia tidak mengangkat karakternya Walid seperti itu. Berarti mereka penerimaannya tidak se-flexible Indonesia," tambahnya.

Sang penulis skenario pun mengaku sedikit heran bagaimana serial tersebut bisa mendapatkan respons berbeda di Indonesia. Ia merasa semuanya sudah jalan dari Tuhan dan tidak pernah menyangka-nyangka akan pencapaian tersebut.

"Ya, benar. Apabila saya melihat keadaan fenomena di Indonesia ini, saya agak syok ya. Jadi ternyata... Jadi ternyata meskipun kita serumpun ya, namun kita mempunyai persepsi yang berbeda. Malahan kesukaan parodi-parodi yang dibuat oleh anak-anak di Indonesia ini yang sebenarnya salah satu faktor yang menyebabkan serial itu makin boom," papar wanita berusia 57 tahun tersebut.

Bidaah sukses besar, bahkan pecah rekor views. Dilaporkan Viu Malaysia, serial itu sudah ditonton lebih dari 2,5 miliar kali per 6 April 2025. Angka itu melonjak drastis cuma dalam tiga hari karena tiga episode terakhirnya dirilis 5 April.

Drama itu pun jadi nomor satu di Viu Malaysia dan Indonesia. Buat Erma, Bidaah bukan drama asal viral. Ia percaya cerita yang kuat bisa jadi alat untuk menyadarkan masyarakat.

"Saya ingin melakukan sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat," tuturnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikPop dengan judul Bidaah: Dibenci Malaysia, Dicintai Indonesia.




(sun/des)
Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
detikFinance
detikHot
detikOto
detikFood
detikHealth
detikTravel
detikInet
Hide Ads