.webp)
Pasca-Lebaran 2025, kondisi di Pasar Kahayan Palangka Raya masih terpantau sepi pada Jumat (11/4). Pedagang mengeluhkan penjualan menurun.
Penjual daging ayam, Ade (36) mengaku jumlah pembeli menurun sejak sebelum dan setelah Lebaran. Akibatnya, dia terpaksa menurunkan harga daging ayam jualannya. Dari Rp 48.000 ribu sebelum Lebaran menjadi Rp 35.000 ribu untuk saat ini.
"Waktu Lebaran banyak pembeli, setelah Lebaran sepi, sebelum Lebaran pun aslinya sepi juga," terang Adelia pada detikKalimantan, Jumat (11/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, penjual sayur dan bumbu, Istianah (48) menjelaskan kondisi pasar yang masih sepi ini berdampak pada penghasilan serta stok sayur mayur dagangannya. Ia berharap harga komoditas dapat stabil kembali.
"Itu kan dari kemarin sepi, ya harapannya, bagaimana harga bisa stabil, bagaimana pembelinya bisa banyak lagi," terangnya.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan, Koperasi UKM dan Perindustrian (DPKUMP) Kota Palangka Raya Fajar Bhakti menjelaskan fenomena tersebut sebagai dampak terjadinya deflasi yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
"Fenomena sepinya pasar memang sudah menjadi keluhan utama para pedagang yang sudah terjadi beberapa bulan yang lewat jika dikaitkan dengan kondisi yang ada di Provinsi Kalteng," terangnya saat dikonfirmasi detikKalimantan, Jumat (11/4/2025).
Fajar mengungkapkan, berdasarkan Data Rilis BPS, terjadi deflasi yang terjadi beberapa bulan berturut-turut. Salah satu dampaknya menurunnya daya beli masyarakat. Dalam hal ini, Pemkot Palangka Raya sedang berupaya untuk menstabilkan kondisi ekonomi warga Palangka Raya melalui beberapa program.
"Upaya pemerintah yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan program kegiatan. Di antaranya, Pasar Sembako Murah Subsidi, Gerakan Pangan Murah, Pelaksanaan Sidak Ketersediaan pangan dan stok, serta monitoring perkembangan harga pasar harian di pasar besar dan kahayan," pungkasnya.
Berdasarkan Data Indeks Harga Konsumen Kota Palangka Raya bulan Maret 2025 terjadi deflasi year on year sebesar 0,96% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,54.
(des/des)