ֱ

Makarya, Toko Buku Mungil di Gramedia Matraman

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Grand Opening Makarya di Gramedia Matraman pada Selasa (11/2/2025).
Toko buku Makarya ada di lantai satu Gramedia Matraman, kawasan Matraman, Jakarta Timur. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Jika detikers seorang pencinta buku, pastinya ngeh dengan kawasan Matraman yang identik dengan toko buku Gramedia. Jaringan toko buku offline terbesar di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1970 mengembangkan cabangnya ke penjuru Tanah Air.

Ketika kamu ada di Gramedia Matraman, singgahlah ke lantai pertama. Dari ekskalator, belok kiri dan sampailah ke ujungnya, ada toko buku kecil bernuansa desain hitam bernama Makarya. Ya, detikers nggak salah dengar loh.

Toko buku yang berada di dalam Gramedia Matraman itu bernama Makarya. Dalam bahasa Indonesia, makarya yang berarti bekerja atau membuat karya, jadi nama yang diusung para pencetus dan kolaboratornya sejak 11 Januari lalu.

Baru ada sebulan, namun Makarya sudah viral di TikTok dan media sosial. Setiap hari, toko buku mungil ini dipadati oleh pengunjung.

Staf Business Development Grup Penerbitan Gramedia, Immaculata Adhista, mengatakan semangat keberadaan Makarya digandeng pertama kalinya oleh Gramedia.

Grand Opening Makarya di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (11/2/2025).Liliek Oetama, CEO Kompas Gramedia saat membuka Makarya di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (11/2/2025). Foto: Courtesy of Penerbit Gramedia

"Semangat adanya Makarya nggak lepas dari tumbuh bersama, tekad yang kita punya di ulang tahun ke-55 Gramedia. Artinya, kita berpegang prinsip. Kami bertumbuh karena mendengarkan banyak suara pembaca," terang perempuan yang akrab disapa Adhis saat grand opening Makarya, kawasan Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (11/2/2025).

Toko mungil ini hadir dengan suasana yang lebih intim dan personal. Makarya hadir buat kasih pengalaman menyenangkan dan buat para pembaca lebih dekat dengan buku.

Di dalam Makarya, ada kedai kopi Smiljan dan juga ruang diskusi sebagai titik temu antar para penggemar buku. "Kita selalu mendengar keinginan pelanggan buat kemajuan zaman, pastinya project ini merespons apa yang sedang dicari oleh pelanggan terutama pelanggan Gramedia juga ya," sambungnya.

Tomi Wibisono sebagai pencetus Makarya yang juga CEO BukuAkik cerita ketika awalnya tim Gramedia ke Yogyakarta buat menggandeng dan membuat konsep bersama soal Makarya, mereka setuju ingin menawarkan kebahagiaan BukuAkik di lokasi lainnya.

Grand Opening Makarya di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (11/2/2025).Grand Opening Makarya di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (11/2/2025). Foto: Courtesy of Penerbit Gramedia

"Hampir semua yang berkunjung merasakan kebahagian di BukuAkik, mau nggak kenikmatan ini dirasakan di banyak tempat. Tentu saja, saya menerima penawaran ini. Pengalaman berkunjung ke toko buku jadi menyenangkan," terangnya.

Tomi menegaskan kehadiran Makarya adalah otokritik dirinya terhadap Gramedia.

"Sebenarnya ini (Makarya) keresahan terhadap Gramedia. Ada banyak keinginan dan kritik. Makarya adalah otokritik dari Gramedia, konsep toko buku sebagai market kurang relevan lagi. Seharusnya jadi titik temu, tempat healing, tempat melambat di dunia yang semakin cepat, dan semakin banyak toko-toko seperti Makarya ini," ucapnya.

Kolaborator lainnya adalah Smiljan, kedai kopi yang berkonsep perpustakaan dan membangun komunitas. Pemiliknya, Rahmat Indriani atau akrab disapa Kibo, yang juga membantu mewujudkan Makarya dari rancangan desain bernuansa hommy.

Seluas 250 meter persegi, Makarya hadir dengan berbagai kurasi buku yang ditampilkan. Ada kurasi bertemakan setiap penulis seperti Pramoedya Ananta Toer, Iksaka Banu, Dee Lestari, Henry Manampiring, Leila S Chudori, Eka Kurniawan, rak bagian English Edition, sampai Buku Juara yang menampilkan buku-buku yang menang penghargaan.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO