ֱ

Kontroversi AI Ghibli Memanas, Sutradara dan Animator One Piece Mengecam

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Film Studio Ghibli Karya Hayao Miyazaki
Foto: dok. Studio Ghibli via Instagram/@ghibliusa
Jakarta - Sejak kemarin, tren edit foto terbaru ala Studio Ghibli merajai jagat maya. Studio animasi legendaris asal Jepang itu memang terkenal dengan warna pastel yang lembut dan hangat, dan nuansa magis yang membuat para penggemarnya terpikat.

Sayangnya, fitur baru dari OpenAI yang memungkinkan siapapun buat mengedit foto dan menghasilkan ilustrasi dalam berbagai gaya tiba-tiba saja viral.

Studio Ghibli gak tinggal diam. Tren foto ala studio itu membuat mereka marah bukan main, namun ternyata bukan hanya Studio Ghibli saja yang marah.

Sutradara hingga animator dari serial anime One Piece juga mengecam akan adanya tren AI Ghibli tersebut.

Animator legendaris yang sukses mengerjakan animasi One Piece, Naruto, Castlevania, Pokemon hingga JoJo's Bizarre Adventures, Henry Thurlow, turut mengecamnya.

"Saya gak yakin apa yang sebenarnya dipikirkan orang-orang yang membuat gambar AI Ghibli ini, selain menyinggung dan membuat marah seniman aslinya. Maksud saya, kamu gak dapat dan gak pernah membuat film yang menguntungkan dengan hal-hal seperti ini. Ini sama saja trolling," tegasnya lewat akun media sosialnya, seperti dilansir dari Comicbook, Sabtu (29/3/2025).

Henry Thurlow yang telah bekerja di dunia animasi sejak awal dekade 2000-an, melanjutkan kecamannya.

"Jika kamu gak punya waktu buat mendedikasikan diri untuk jadi chef hebat, kamu gak pantas dapat bintang Michelin. Jika kamu gak punya waktu buat mendedikasikan diri untuk berakting, kamu gak pantas mendapatkan Oscar. Dan jika kamu gak punya waktu buat mendedikasikan diri untuk animasi atau dunia seni, maka menjauhlah dari industri ini," ucapnya lagi.

Dalam sebuah wawancara di tahun 2019, Hayao Miyazaki juga pernah gak suka akan adanya AI.

"Siapa pun yang menciptakan hal-hal ini sama sekali tidak tahu apa itu rasa sakit. Saya benar-benar muak. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali. Saya sangat merasa bahwa ini merupakan penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri," tegasnya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO