Dinding kamprot atau dinding yang bertekstur kasar adalah salah satu aksen dekorasi rumah yang menarik. Dinding ini bisa digunakan sebagai dekorasi di dalam maupun di luar ruangan, tergantung dari desain rumah.
Apabila digunakan di dalam ruangan, dinding kamprot ini bisa memberikan kesan yang kuat dan cenderung menjadi vocal point pada ruangan tersebut. Sedangkan, jika digunakaan di luar ruangan, dinding kamprot bisa menambah kesan klasik pada rumah.
Tapi, membuat dinding kamprot tidak bisa sembarangan karena dinding ini juga memiliki plus minusnya. Lantas, apa saja plus minus dinding kamprot dan bagaimana tips mendekorasinya? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plus Minus Dinding Kamprot
Nilai tambah dari dinding kamprot apabila digunakan di rumah terletak pada sisi keunikannya. Tekstur yang ada pada dinding kamprot memberikan kesan yang unik dan indah pada ruangan. Jika biasanya dinding dibuat halus tanpa tekstur, dinding kamprot justru menjadikan tesktur tidak rata sebagai poin utamanya.
" Memang tekstur untuk dinding ini ada plus dan minusnya. Plusnya adalah dia tampil cantik gitu ya, karena tekstur yang dimiliki memberikan kesan yang baik, kesan yang berbeda terhadap ruangan," ujar Arsitek Denny Setiawan kepada detikProperti, Kamis (6/6/2024).
Namun, meski tampilan dinding kamprot ini unik dan menawan, tetap ada kekurangannya. Salah satu kekurangan dari dinding kamprot ini adalah sulit dibersihkan. Tekstur dari dinding kamprot yang terlalu kasar bisa membuat debu mudah menempel dan terperangkap di sana. Oleh karena itu, jika kamu memang ingin membuat dinding kamprot di rumah, harus siap dengan resiko untuk pembersihan yang lebih.
"Tapi memang minusnya untuk beberapa kasus di mana kamprot yang terlalu kasar akan mengundang atau menyimpan debu, jadi lebih susah dibersihkan. Tapi sebenarnya kalau misalnya mau dibersihkan atau tidak itu relatif," kata Denny.
Untuk membersihkan dinding kamprot ini sebenarnya tidak sulit. Hanya dengan menggunakan kemoceng pun sebenarnya sudah bisa. Tapi kalau memang sudah sangat kotor dan berdebu, harus lebih ekstra lagi untuk membersihkannya.
Kekurangan dinding kamprot yang lain adalah dari teknik pembuatannya. Meskipun terlihat sederhana karena terkesan seperti tembok yang tidak diaci, tapi pembuatan dinding kamprot ini tidak bisa sembarangan. Denny mengatakan bahwa perlu keahlian khusus untuk membuat dinding kamprot ini agar menghasilkan tekstur yang tepat dan rata.
Tips Dekorasi Dinding Kamprot
Penempatan
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah penempatan dari dinding kamprot ini sendiri. Arsitek Denny Setiawan mengatakan bahwa sebenarnya dinding kamprot ini cocok untuk di tempatkan di dalam maupun di luar rumah. Akan tetapi, jika ditempatkan di dalam ruangan dinding ini tidak boleh terlalu mendominasi ruangan tersebut.
Misalnya, jika ingin membuat dinding kamprot di kamar, pastikan untuk membuat dinding kamprot di satu titik tertentu saja pada kamar. Mengapa demikian? Dinding kamprot bisa memberikan kesan yang kuat pada ruangan dan akan langsung menjadi focal point dari ruangan tersebut. Jadi, apabila terlalu banyak menggunakan dinding kamprot, kesannya akan terlalu berlebihan dan kurang seimbang.
"Di kamar cocok, tapi saya biasanya menyatakan mereka yang ingin menggunakan dinding kamprot di dalam rumah hanya pada dinding-dinding tertentu yang menjadi penekanan atau focal point. Karena dinding kamprot ini juga punya fungsi sebagai focal point. Jadi, ketika orang melihat ada bidang yang berbeda, orang otomatis akan menotis itu sebagai center dari pada ruang. Jadi kalau misalnya di semua dinding, saya merasa memang terlalu berlebihan," ucap Denny menjelaskan.
Warna
Selanjutnya adalah warna. Dinding kamprot bisa dicampur dengan berbagai macam warna. Tapi, kamu perlu perhatikan kesan apa yang ingin ditonjolkan pada ruangan atau rumah. Warna sangat berpengaruh dalam pemberian nuansa rumah, sehingga pemilihan warna untuk dinding kamprot juga perlu diperhatikan.
Contohnya, jika ingin menekankan atau menonjolkan desain rumah yang klasik, maka warna putih atau krem sangat disarankan. Sedangkan, jika lebih suka dengan gaya industrial, bisa menggunakan warna asli dari kamprot tanpa perlu di cat. Untuk warna-warna lainnya, bisa disesuaikan dengan warna dan tema dari rumah atau ruangan itu sendiri.
(dna/dna)