Tidak selamanya anak akan satu rumah dengan orangtuanya. Ada masanya mereka memiliki keluarga kecil dan harus memiliki rumah sendiri karena ingin mandiri dan luas rumah orangtua yang tidak memungkinkan.
Sayangnya harga properti seperti rumah, apartemen, hingga lahan kosong dari tahun ke tahun semakin melejit. Satu unit rumah dengan 2 kamar dan halaman sempit bisa dihargai dari Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar.
Ada lagi harga kebutuhan harian yang tidak menentu dan cenderung meningkat. Hal ini membuat beberapa generasi muda yang baru saja berkeluarga kesulitan mendapatkan rumah baru yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah beberapa diantara generasi muda seperti gen z ada yang baru saja lulus kuliah dan kesulitan mencari kerja. Sekalipun telah mendapatkan pekerjaan, tetapi gajinya tidak menutup untuk biaya cicilan rumah dengan bunga besar ditambah tenor yang panjang.
Pada 2017 silam, ֱberkesempatan mewawancarai CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda. Dalam kesempatan tersebut, dia mengatakan harga rumah yang mahal bukan satu-satunya penyebab generasi muda sulit untuk memiliki hunian baru.
Seiring perkembangan zaman, gaya hidup yang membuat generasi muda sulit memprioritaskan membeli rumah sebagai aset jangka panjang.
"Masalahnya memang saat ini banyak kaum milenial fokusnya bukan beli rumah. Mereka lebih pilih beli mobil, beli elektronik, atau bayar cicilan segala macam, sebelum beli rumah," kata Ali seperti yang dikutip pada Minggu (25/2/2024).
Menurutnya generasi muda seharusnya mengubah persepsi tersebut dan harus mulai mempersiapkan kebutuhan jangka panjang dengan memiliki sebuah rumah.
"Itu masalah gaya hidup, nah gaya hidup itu yang perlu diubah. Ini masalah mindset saja sih," tambahnya.
Lebih lanjut, Ali mengatakan generasi muda dengan gaji Rp 7 juta-anmungkin akan kesulitan membeli rumah di tengah kota atau pusat ekonomi. Hal ini dikarenakan selain harga tanah yang tinggi, lahannya pun sudah menyempit.
Namun, dengan pendapatan tersebut, sebenarnya masih ada peluang bagi mereka untuk membeli rumah yang berada di luar Jakarta.
Beberapa wilayah dia sarankan seperti Bogor, Bekasi Timur, dan Balaraja. Ketiga daerah tersebut dikatakan masih tersedia rumah murah dengan kisaran harga Rp 300 jutaan dan masih bisa dijangkau oleh generasi muda.
"Dulu kita bicara landed tipe 36, kemudian berkurang lagi tipe 21. Masih ada rumah yang terjangkau di luar Jakarta. Pasangan muda bisa beli rumah di luar Jakarta Rp 300 jutaan masih ada kalau mau dicari. Di Maja juga ada Rp 150 juta, Jadi masih mungkin kalau milenial sekarang ini," pungkasnya.
(aqi/dna)