Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengatakan dirinya akan menyumbangkan 2,5 hektare lahan untuk program 3 juta rumah. Dengan demikian, ia berharap para pengusaha swasta akan tergerak dan tertarik untuk melakukan hal yang sama setelah diberikan contoh.
Untuk menyukseskan program tersebut, Ara mendorong gotong royong dengan menyumbangkan tanah maupun kontribusi pemberian jasa.
"Nanti saya perlu sekali di sini ada kerja sama CSR, modelnya macam-macam. Nanti ada tanah dari bank atau sitaan dari siapa, yang bangun bisa kita. Kalau model di Tangerang, tanahnya dari swasta yang bangun swasta, kemudian diserahkan gratis kepada rakyat," katanya dalam acara Diskusi Program 3 Juta Rumah di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (28/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Pendiri PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Tedja mengaku harus mempelajari hal tersebut dengan timnya terlebih dahulu. Sebab, ini adalah pertama kalinya mendengar usulan tersebut.
"Saya butuh waktu pelajari dulu," katanya saat ditemui di sela-sela acara.
Walau demikian, menurutnya program pembangunan 3 juta rumah ini adalah hal yang bagus untuk pemenuhan hunian di Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya cukup menantang.
"Itu bagus (program 3 juta rumah), tapi challenging," tuturnya.
Terpisah, Direktur PT Ciputra Development Tbk, Budiarsa Sastrawinata menuturkan bahwa program 3 juta rumah bagus untuk dilakukan mengingat kebutuhan akan hunian sangat besar.
"Saya rasa bagus sekali memang, kan kebutuhan akan rumah besar sehingga dengan program pemerintah ini akan sangat baik buat masyarakat," ujarnya.
Terkait dengan usulan perusahaan swasta untuk menyumbangkan tanah dalam bentuk Corporate Sosial Responsibility atau CSR, Budiarsa mengatakan baru pertama kali mendengarnya. Namun, jika ke depannya diminta pemerintah untuk melakukannya pihaknya siap menyumbangkan tanah.
"Kita baru dengar tadi kan, kita lihat programnya. (Ke depannya siap?) siap," pungkasnya.
(abr/abr)