Saat ingin membeli rumah, terkadang kita mulai ragu, apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli rumah dan ambil KPR? Beberapa orang berfikir jika ekonominya belum mampu untuk membeli rumah yang nilainya bisa tembus ratusan juga hingga miliaran.
Menurut Pengamat Properti sekaligus Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa sebaiknya tidak menunda-nunda untuk membeli rumah. Terutama saat ekonomi seseorang sudah mampu untuk membeli rumah. Pasalnya harga rumah tidak pernah turun.
Ia menjelaskan harga properti tidak pernah turun disebabkan oleh 3 faktor, yakni harga tanah, harga material, dan upah minimum regional (UMR) yang tidak akan turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Properti tidak bisa turun. Kenapa? Karena ada beberapa faktor. Satu, harga tanah tidak akan turun. Dengan rupiah Rp 17 ribu (nilai terhadap dollar) kemarin, apakah construction cost akan turun? Nggak bisa. Besi, semen, naik semua. Apakah UMR Indonesia bisa turun? Turun sedikit, langsung demo," kata Darmadi dalam acara Halal Bihalal & Talkshow AREBI 2025: Peluang dan Ancaman Tariff Trump pada Sektor Properti di Menara Sentraya, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Darmadi menambahkan properti sejak lama telah menjadi aset investasi yang banyak dipilih oleh orang kaya. Banyak juga ia temukan, seseorang bisa menjadi kaya karena investasi di properti.
"Sebenarnya 10 persen orang kaya di Indonesia, mereka kaya karena apresiasi ke properti. Orang-orang kaya lama itu kan mereka kaya karena apresiasi dengan properti," tuturnya.
Menurutnya hal ini dikarenakan properti merupakan aset jangka panjang yang nilainya bisa melejit karena harga tanah yang semakin mahal dari tahun ke tahun.
"Artinya properti ini akan berjualan terus karena properti itu kan materi long term, Bukan kayak emas yang naik terus," ujarnya.
Di balik itu, ia tidak menampik jika daya beli masyarakat saat ini menurun sehingga sulit untuk membeli rumah. Namun, ia melihat saat ini pengembang telah menyiasati hal tersebut dengan menyediakan rumah dengan ukuran lebih kecil sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih murah. Sebagai contoh, saat ini semakin marak rumah tipe 36, 30, hingga 21. Meskipun tidak begitu luas tetapi, pembeli bisa membeli rumah karena harganya yang terjangkau.
(aqi/das)