Jakarta - Perusahaan pertambangan milik Amerika PT Freeport Indonesia di Papua ini menyediakan wilayah pemukiman gratis untuk karyawannya.
Potret Kota Modern Freeport di Tengah Hutan Papua yang Adem Banget

Pegawai PT Freeport Indonesia, Paul Shady, mengungkapkan saat ini dia tinggal di barak 3 lantai yang memiliki sekitar 300 kamar di dalamnya. Satu kamar terdiri dari 4 karyawan yang tidur di kasur tingkat. Foto: Dok. Istimewa
Pemukiman di PT Freeport Indonesia tidak hanya berupa barak, melainkan ada pula berbentuk rusun yang terdiri dari 4 unit di dalamnya. Karyawan yang bisa tinggal di sini adalah mereka yang memiliki jabatan lebih tinggi dari karyawan yang tinggal di barak. Di dalam rusun terdiri dari 3-4 kamar dan bisa membawa keluarga sendiri tinggal di sana. Foto: Dok. Istimewa
Akses menuju kantor dan pemukiman bisa menggunakan bis atau mobil pribadi yang disediakan di tiap divisi. Motor tidak cocok untuk digunakan di daerah dataran tinggi Tembagapura 68, Kabupaten Mimika, Papua, tempat tinggal Paul Shady selama bekerja 2 tahun di PT Freeport Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
Tempat tinggal, makan harian, laundry, dan transportasi tidak dikenakan biaya. Namun, untuk WiFi mereka perlu membeli sendiri. Barang elektronik yang diperbolehkan di dalam kamar barak hanya TV. Sementara penanak nasi dan kompor listrik tidak diizinkan. Untuk makan karyawan biasanya pergi ke mess atau kantin karyawan. Bisa pula makan di cafe. Foto: Dok. Istimewa
Selain cafe, di area pemukiman PT Freeport Indonesia juga tersedia minimarket, bioskop, lapangan bola, sport hall, lapangan basket, lapangan voli, gym, tempat bermain billiard, karaoke, rumah sakit, sekolah, kantor pos, JNE, bank, dan masih banyak lagi. Foto: Dok. Istimewa
Semua fasilitas penunjang dan hiburan di luar barak akan tutup pukul 20.00 WIT. Sementara di barak tidak memiliki jam malam dan untuk masuk tidak perlu melakukan scan ID card karyawan PT Freeport Indonesia. Scan ID card hanya dilakukan di mess dan kantor. Foto: Dok. Istimewa