·ÉËÙÖ±²¥

Sepanjang bulan Ramadhan, orang-orang banyak yang mendekorasi rumahnya dengan pernak-pernik bernuansa Arab yang glamor dan indah. Ini karena desain interior atau dekorasi rumah ala Arab memang kental dengan sejarah Islam.

Tidak hanya di rumah, desain ini juga banyak ditemukan pada Masjid di seluruh dunia. Dari istana-istana kuno hingga rumah-rumah modern, desain interior Arab menawarkan pandangan yang mempesona. Desain interior Arab memadukan kekayaan budaya, kemewahan, dan kenyamanan dengan warna, pola, dan tekstur yang menawan. Melansir dari laman Love That Design, mari simak pembahasan mengenai sejarah dan karakteristik desain interior ala Arab di bawah ini.

Sejarah Desain Interior Arab

Desain interior Arab memiliki sejarah yang cukup panjang. Akarnya dapat ditelusuri hingga abad ke-7, ketika Islam lahir dan pembangunan masjid pertama kali. Desainnya lahir dengan menggabungkan seni kaligrafi islam, motif-motif Arab yang khas, dan penggunaan ubin berwarna-warni. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, desain interior Arab mengalami perkembangan dan variasi yang signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh beragam budaya dan tradisi, mulai dari Persia, India, Maroko, dan Spanyol.

Pada masa kejayaan Islam (abad ke-8 hingga ke-14), desain interior Arab mencapai puncaknya. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan istana, sekolah, dan Masjid yang menggunakan elemen khas Arab seperti muqarnas (struktur kubah yang menyerupai sarang lebah), riwaq (serambi melengkung), mashrabiya (jendela kisi), dan zellige (ubin mosaik). Selama beberapa abad berikutnya, desain interior Arab terus berkembang dan menyesuaikan perubahan zaman dan selera masyarakat hingga saat ini.

Karakteristik Desain Interior Arab

1. Motif dan Kaligrafi Islam

Desain interior Arab identik dengan pola-pola yang rumit dan tulisan kaligrafi yang menghiasi berbagai elemen, mulai dari dinding hingga furnitur. Pola geometris dibuat dengan memanfaatkan empat bentuk dasar, yaitu lingkaran, kotak, bintang, dan poligon. Penggabungan dan pengulangan bentuk-bentuk ini menghasilkan desain khas Arab yang rumit dan memikat.

2. Arsitektur Lengkungan dan Kubah

Desain interior Arab seringkali menampilkan lengkungan dan kubah. Tujuannya adalah untuk memberikan sentuhan megah pada ruangan. Fitur arsitektur ini dihiasi dengan karya plester, mozaik, dan pola Arab yang menakjubkan.

3. Furnitur Berornamen dan Kain Mewah

Desain Arab memang terkenal akan kemewahannya. Tak heran jika perabotan yang elegan dan kain mewah menjadi salah satu karakteristik yang kerap digunakan pada desain interior Arab. Sutra mewah, beludru, dan brokat dengan warna emas, perunggu, dan tembaga sering ditemui pada penutup furnitur, gorden, dan alas tidur.

4. Pencahayaan

Pencahayaan merupakan elemen penting dalam desain interior Arab yang berfokus pada menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan melalui pencahayaan lembut dan merata. Perlengkapan pencahayaan berornamen seperti lampu gantung, lentera, dan sconce merupakan ciri khasnya. Perlengkapan ini biasanya terbuat dari logam seperti kuningan, tembaga, dan perak, dengan detail-detail rumit yang mengikuti pola Arabesque.

5. Ukiran Kayu

Kayu menjadi bahan utama dalam desain interior Arab. Kayu-kayu diolah menjadi karya seni melalui ukiran rumit dan pola hiasan. Aksen kayu biasanya digunakan sebagai panel dinding, sekat, atau furnitur yang menghiasi ruangan.

6. Warna yang Berani

Karakteristik desain ala Arab yang terakhir adalah warna-warna yang berani. Palet warna yang kuat, seperti biru tua, hijau zamrud, merah delima, dan emas, memberikan kesan kemewahan dan keagungan pada ruangan yang menjadi ciri khas desain Arab.