Cat rumah tidak hanya berfungsi untuk mempercantik tampilan, tetapi juga melindungi dinding rumah dari kerusakan.
Ada beberapa jenis cat berdasarkan bahan dasar pembuatnya. Setiap jenis cat ini memiliki kegunaan dan daya tahannya masing-masing. Maka, penting untuk mempertimbangkan jenis cat mana yang cocok untuk kamu gunakan di rumah.
Melansir Better Home & Gardens dan Forbes, Kamis (12/10/2023), berikut 6 jenis cat rumah berdasarkan bahan pembuatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cat Lateks Berbasis Air (Water-Based Latex Paint)
Cat lateks berbasis air merupakan cat yang paling umum digunakan. Berbahan dasar air, cat jenis ini lebih cepat kering dibandingkan cat berbasis minyak. Selain itu, cat jenis ini juga lebih mudah dibersihkan dengan sabun dan air.
Biasanya, cat jenis ini mengandung lebih sedikit pengawet dibandingkan cat berbasis minyak sehingga memiliki daya tahan lebih singkat, yaitu sekitar 2 hingga 10 tahun. Karena daya tahannya yang singkat, cat jenis ini cocok digunakan pada area yang jarang mengalami kerusakan, seperti langit-langit.
Nah, untuk meningkatkan masa pakai, simpan cat di tempat yang jauh dari pengaruh cuaca. Cat jenis ini sebaiknya tidak disimpan di gudang, garasi, atau area serupa yang rentan terhadap pengaruh cuaca.
Cat Akrilik (Acrylic Paint)
Cat akrilik tidak mudah mengeras layaknya cat lateks berbasis air. Cat jenis ini juga akan lebih cepat mengering jika terpapar udara terbuka. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kaleng cat akrilik tertutup rapat sebelum menyimpannya.
Cat jenis ini bisa bertahan sekitar 2 hingga 10 tahun selama disimpan dengan benar dan dalam wadah tertutup. Cat jenis ini cocok digunakan pada permukaan yang sering bersinggungan secara fisik, seperti lemari.
Cat Berbasis Minyak (Oil-Based Paint)
Sesuai namanya, cat jenis ini berbahan dasar minyak. Cat jenis ini memiliki masa simpan paling lama, yaitu hingga 15 tahun selama disimpan di area sejuk dan kering.
Cat berbasis minyak bisa memberikan hasil akhir yang halus tanpa menunjukkan bekas kuas atau roller. Cat jenis ini cocok digunakan pada permukaan, seperti pintu dan furnitur.
Saat ingin menyimpannya, pastikan kaleng cat tersegel dengan baik. Cat jenis ini biasanya bisa dibuka dan disegel kembali beberapa kali selama bertahun-tahun. Namun, hal ini bisa mengurangi masa pakai cat menjadi 10 tahun.
Cat Kapur (Limewash Paint)
Cat kapur umumnya digunakan pada permukaan eksterior rumah. Cat jenis ini bisa mencerahkan permukaan dinding sehingga memberikan tampilan baru. Masa pakai cat jenis ini biasanya sekitar 5 hingga 10 tahun. Bahan pembuatnya yang berasal dari kapur, air, dan pigmen warna membuat cat jenis ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan cat akrilik atau cat lateks, lho!
Cat Bergaya Kapur (Chalk-Style Paint)
Cat bergaya kapur atau chalk-style paint merupakan cat yang ramah lingkungan. Cat jenis ini bagus untuk memperbarui rumah tanpa berdampak negatif pada lingkungan.
Namun, cat ini membutuhkan lapisan atas untuk menutupi permukaan yang dicat. Jika tidak, cat ini bisa rentan terhadap kelembapan. Saat ingin digunakan kembali, kamu mungkin akan mendapati cat dalam keadaan telah mengering. Jangan khawatir! Kamu tetap bisa menggunakannya dengan mencampurkan air.
Pada umumnya, cat bergaya kapur hanya bisa bertahan 1 hingga 5 tahun. Maka, segera habiskan cat setelah dibuka.
Cat Susu (Milk Paint)
Selain cat bergaya kapur, cat susu juga aman bagi lingkungan. Cat jenis ini juga tidak beracun sehingga menjadikannya pilihan ideal untuk perabot dan mainan anak-anak.
Kamu bisa membuat produk cat susu sendiri dengan menggunakan susu bubuk, meskipun ramuan ini biasanya hanya akan bertahan selama 1 hingga 7 hari.
Sebagai alternatif, kamu bisa membeli cat susu yang sudah jadi. Masa pakainya bisa bertahan antara 1 hingga 2 tahun selama cat disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan di tempat berpendingin.
(dna/dna)