Pria di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Marlon Kamagi (41) mendaur ulang sampah plastik menjadi batako. Selain jadi solusi pencemaran lingkungan, batako hasil daur ulang ini juga disiapkan untuk membuat rumah dengan konsep bebas sampah atau zero waste.
Marlon membentuk perusahaan Startup Baciraro Recycle yang bergerak di bidang pengelolaan sampah plastik. Perusahaan yang berada di Kelurahan Kendis, Lingkungan 5 Tondano Timur, Minahasa itu mampu mengumpulkan 100 kilogram limbah plastik setiap minggu untuk didaur ulang.
Sampah tersebut diperoleh dari mitra Baciraro berupa sejumlah bank sampah serta beberapa komunitas yang sudah tersebar di tiga daerah di Minahasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami secara rutin mengumpulkan sampah dari mitra Baciraro yang tersebar di beberapa titik di kawasan Manado, Minahasa dan Minut," kata Marlon kepada detikcom, Rabu (8/6/2022).
"Sampah dikumpulkan dari rumah-rumah bahkan ada beberapa dari perusahaan yang mempercayakan untuk dia mengelola sampah-sampah mereka untuk dijadikan produk daur ulang," imbuhnya.
Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi Batako
Salah satu produk utama hasil daur ulang sampah plastik oleh perusahaan rintisan Marlon adalah batako. Pembuatan batako ini dimulai saat Startup Baciraro Recycle menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan asal Swiss, Trash Waste Solution (TWS) pada 2020.
Dari kerja sama tersebut pihak Marlon diberi bantuan berupa mesin standard Precious plastic (Shredder dan Extruder). Sejak tahun itu Marlon lantas memulai tahapan produksi limbah plastik daur ulang menjadi batako.
Adapun jenis sampah yang bisa digunakan adalah sampah plastik berupa tutup botol minuman dalam kemasan, botol oli, botol sampo, serta gelas minum plastik dan kantong kresek.
Setelah itu, sampah-sampah tersebut dipilah dan dimasukkan ke dalam mesin Shredder untuk dihancurkan.
"Jadi plastik yang kami kumpulkan dari masyarakat, dari komunitas dari bank sampah di bawa ke sini, dibersihkan dan dicaca menggunakan mesin Shredder (penghancur). Setelah itu pencacahan plastic dan masuk ke mesin Shredder (penghancur)," ujarnya.
Selanjutnya, pencacahan plastik itu dimasukkan ke dalam cetakan atau molding atau percetakan batako. Untuk ukuran batako itu akan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Masing-masing ini ukurannya kalau untuk yang kecil kurang lebih setengah kg sampah, kemudian ukuran sedang kurang lebih 1 kg, kemudian ada yang besar seperti ini 1,5 kg," ujarnya.
![]() |
Rencana Membangun Rumah dengan Konsep Zero Waste
Kini Marlon telah membuat program kerja sama dengan pihak Trash Waste Solutions untuk membangun rumah di Pulau Siladen, Kota Manado dengan konsep zero waste. Program tersebut dinilai sangat berdampak bagi lingkungan.
"Harapannya dengan adanya batako plastik ini rumah saya akan dibangun dengan batako plastik. Karena program ini pertama di Indonesia Sulut sampah plastik bisa jadi batako untuk bahan bangunan," imbuhnya.
Dia berharap semua pihak untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
"Saya mengajak semua kita terlibat dalam pengelolaan sampah plastik, mulai dari rumah masing-masing. Bahkan mendonasikan sampah," pungkasnya.
(hmw/hmw)