ֱ

Detik-detik Buaya 4,3 Meter di Buton Nyelonong ke Dekat Pemukiman Ditangkap

Sulawesi Tenggara

Detik-detik Buaya 4,3 Meter di Buton Nyelonong ke Dekat Pemukiman Ditangkap

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 25 Jun 2022 18:50 WIB
Detik-detik buaya 4,3 meter di Buton ditangkap warga dengan alat seadanya (Dok. Istimewa).
Foto: Detik-detik buaya 4,3 meter di Buton ditangkap warga dengan alat seadanya (Dok. Istimewa).
Buton -

Buaya 4,3 meter yang muncul di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditangkap warga sekitar karena dianggap meresahkan. Buaya tersebut ditangkap dengan peralatan seadanya.

Seperti dilihat dalam video beredar, tampak seorang pria berkaos putih dan topi tengah mempersiapkan tali yang akan digunakan menangkap buaya tersebut. Kemudian tali pertama kali dijeratkan ke mulut buaya dan ditarik bersama rekannya.

Pria itu awalnya tampak kewalahan karena buaya melakukan perlawanan. Namun buaya itu akhirnya bisa diikat oleh warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat warga mengikat mulut atas, badan dan ekor buaya lalu ditambatkan di pohon kelapa. Selanjutnya warga menunggu petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) datang menjemput buaya itu.

"Pertama memang warga dulu inisiatif mengikat dengan tali sambil menunggu kami, mereka ikat seadanya saja yang penting tidak lari," kata Kepala Seksi BKSDA Wilayah I Baubau Prihantoro dihubungi detikcom, Sabtu (25/6/2022).

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan petugas BKSDA yang mendapatkan informasi pukul 09.00 Wita langsung menuju lokasi di Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu, Buton.

"Kami datang buayanya masih sempat melawan, masih gerak-gerak. Soalnya warga hanya ikat ekor saja, badan, sama mulut, mereka ndak berani mendekat untuk ikat (sesuai standar evakuasi)," bebernya.

Ia mengungkapkan petugas BKSDA dibantu warga setempat kemudian menyempurnakan ikatan di tubuh buaya sesuai standar evakuasi.

"Kita ikat mulutnya yang pertama kemudian kita lilitkan tali di mulutnya. Terus matanya kita tutup pakai kain," ujarnya.

Tidak sampai di situ, lanjut Prihantoro, keempat kaki buaya diikat dengan mengarah ke belakang. Cara tersebut sebagai antisipasi agar buaya tidak mengamuk saat dievakuasi.

"Kaki-kakinya kita ikat di belakangkan supaya tidak berontak setelah itu baru ekornya kota ikat mengancing badannya, itu sudah lemah buayanya," ujarnya.

Ia mengungkapkan proses evakuasi buaya tersebut oleh BKSDA bersama warga setempat berlangsung selama dua jam. Setelah semua pengikatan sesuai standar evakuasi, buaya diangkut ke mobil patroli polisi selanjutnya dibawa ke Kendari untuk proses penangkaran.

"Kami serahkan ke balai apakah di penangkaran atau dilepasliarkan ke habitatnya yang tidak mengganggu," ungkapnya.




(hmw/tau)

Berita ֱLainnya
detikHot
detikNews
Sepakbola
detikTravel
Wolipop
detikFood
detikOto
Sepakbola
Hide Ads