Gereja Kerapatan Injili Bangsa Indonesia (KIBAID) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) diserang orang tak dikenal (OTK) menggunakan bom molotov. Polisi menegaskan serangan itu tidak ada kaitannya dengan unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Tidak ada SARA," kata Kasat Reskrim Polres Nunukan Kaltara Iptu Lusgi Simanungkalit kepada detikcom, Jumat (9/9/2022).
Lungsi mengatakan polisi juga menemukan bom molotov di depan rumah warga dengan model yang sama. Namun di rumah warga tersebut bom tidak sempat meledak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada TKP satu lagi ditemukan di rumah pribadi agak jauh dari situ, dengan bom yang sama, dan pemilik rumah beragama muslim, jadi agak jauh dari isu SARA," bebernya.
Saat ini, kata dia, polisi masih melakukan penyelidikan atas pelemparan bom molotov di gereja tersebut. Polisi pun telah melakukan olah TKP dan mengamankan beberapa barang bukti.
"Kita sudah olah TKP, ada pecahan kaca, bom molotov yang dibuat dari botol kaca, dan kain sebagai sumbunya," paparnya.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan, kita juga dibantu oleh Polda Kaltara. Kita juga masih cari bukti-bukti lainnya agar mengerucut untuk mencari pelaku," pungkasnya.
(asm/tau)