- Niat Puasa Dzulhijjah 1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah 2. Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah) 3. Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
- Keutamaan Puasa Dzulhijjah Tanggal 1-9 1. Hari Pertama Dzulhijjah 2. Hari Kedua Dzulhijjah 3. Hari Ketiga Dzulhijjah 4. Hari Keempat Dzulhijjah 5. Hari Kelima Dzulhijjah 6. Hari Keenam Dzulhijjah 7. Hari Ketujuh Dzulhijjah 8. Hari Kedelapan Dzulhijjah 9. Hari Kesembilan Dzulhijjah
- Hukum Puasa Dzulhijjah
- Puasa Dzulhijjah Digabungkan Qadha Ramadhan
- Jadwal Puasa Dzulhijjah 1445 H/2024 M
Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa sunah Dzulhijjah. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Dzulhijjah?
Puasa Dzulhijjah disebut juga dengan puasa Idul Adha. Amalan ini dianjurkan untuk dikerjakan pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, sebelum Hari Raya Idul Adha.
Pelaksanaannya sama dengan puasa sunah secara umum namun berbeda dalam lafal bacaan niatnya. Nah bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah tanggal 1-9, lengkap keutamaan, hukum melaksanakan, dan jadwalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak dengan seksama, ya!
Niat Puasa Dzulhijjah
Secara umum, terdapat 3 jenis puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yaitu puasa 1-7 Dzulhijjah, puasa 8 Dzulhijjah (puasa Tarwiyah), dan puasa 9 Dzulhijjah (puasa Arafah). Niat puasa Dzulhijjah berbeda lafalnya untuk masing-masing harinya.
Untuk mengamalkannya, berikut niat puasa Dzulhijjah lengkap Arab, Latin, dan artinya yang dinukil dari laman NU Online berjudul 'Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya':
1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah
Untuk puasa puasa pertama hingga hari ketujuh Dzulhijjah, niatnya memiliki lafal yang sama. Berikut bacaan lengkapnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."
Niat ini dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak. Jika lupa membacanya di malam hari maka boleh diniatkan di siang hari sebelum masuk waktu Zuhur dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah tanggal 1-7 di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)
Puasa hari ke-8 di bulan Dzulhijjah disebut juga dengan puasa Tarwiyah. Niat puasanya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
Namun, jika dibaca pada siang hari berikut lafal niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."
3. Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
Terakhir, yakni niat puasa hari ke-9 Dzulhijjah atau puasa Arafah. Berikut niat puasa Arafah lengkap Arab, latin, dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
Apabila niat yang dibaca pada pada siang hari, berikut bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Keutamaan Puasa Dzulhijjah Tanggal 1-9
Umat muslim dianjurkan berpuasa Dzulhijjah selama 9 hari untuk memperoleh keutamaan dan keistimewaannya. Disadur dari buku Puasa Sepanjang Tahun oleh Yunus Hanis Syam, puasa di 10 hari awal Dzulhijjah sebanding dengan puasa setahun.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Tiada hari yang paling disenangi oleh Allah SWT waktu Dia disembah pada hari itu, daripada sepuluh awal bulan Dzulhijjah, berpuasa setiap hari pada sepuluh awal bulan itu, nilainya sebanding dengan puasa setahun, dan beribadah/shalat setiap malam sepuluh awal bulan itu, nilai sama dengan ibadah/shalat pada malam kemuliaan/Lailatul Qadar".
Ada pula keutamaan khusus yang bisa diperoleh pada masing-masing hari menjalankan puasa Dzulhijjah. Nah, berikut ini rinciannya:
1. Hari Pertama Dzulhijjah
Hari pertama Dzulhijjah memiliki keutamaan yakni Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa orang yang berpuasa di hari itu. Sebab pada tanggal 1 Dzulhijjah Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS.
2. Hari Kedua Dzulhijjah
Pada Hari Kedua Dzulhijjah, Allah SWT mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan. Maka seseorang yang berpuasa di hari ini seperti beribadah setahun serta bersih dari perilaku maksiat dan dosa.
3. Hari Ketiga Dzulhijjah
Pada hari ketiga Dzuhijjah Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria. Sehingga orang yang berpuasa pada hari ini maka doanya akan dikabulkan Allah SWT.
4. Hari Keempat Dzulhijjah
Selanjutnya, tanggal 4 Dzulhijjah merupakan hari lahir Nabi Isa AS. Sehingga siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah SWT akan menghilangkan kesusahan dan kefakirannya dan kelak di hari kiamat akan bersama dengan para perantau yang baik lagi mulia (Safaratul Kiraa-mil Bararah).
5. Hari Kelima Dzulhijjah
Seseorang yang berpuasa pada hari kelima Dzulhijjah akan terbebas dari sifat nifak dan siksa kubur. Sebab pada hari ini, Nabi Musa AS dilahirkan ke dunia.
6. Hari Keenam Dzulhijjah
Allah SWT membuka kebaikan bagi Nabi-Nya pada hari keenam Dzulhijjah. Maka orang yang berpuasa pada hari ini akan dipandang dengan penuh rahmat oleh Allah SWT dan tidak disiksa selamanya.
7. Hari Ketujuh Dzulhijjah
Di hari ketujuh Dzulhijjah semua pintu neraka jahanam ditutup dan tidak terbuka hingga habis sepuluh awal bulan Dzulhijjah. Pada hari ini, Allah SWT akan membuka 30 pintu kebaikan dan menghindarkan 30 pintu kesulitan bagi orang yang berpuasa.
8. Hari Kedelapan Dzulhijjah
Hari kedelapan Dzulhijjah disebut juga dengan hari Tarwiyah. Seseorang yang berpuasa pada hari ini akan diberikan pahala sebesar-besarnya oleh Allah SWT.
9. Hari Kesembilan Dzulhijjah
Hari kesembilan Dzulhijjah atau Arafah memiliki keutamaan berupa dapat menebus dosa seseorang pada setahun yang lalu dan setahun yang akan datang jika ia berpuasa. Selain itu, seseorang yang berpuasa Arafah akan mendapat pahala ibadah puasa selama 60 tahun sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Siapa yang puasa pada hari Arafah/tanggal 9 Dzulhijjah, maka Allah menulis baginya pahala ibadah puasa selama 60 tahun. Dan Allah menentukannya termasuk orang-orang yang taat."
Hari ke-9 ini juga memiliki keutamaan turun ayat terakhir dalam Al-Quran yakni Al-Maidah ayat 3 sebagai berikut:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
Artinya: "...Pada hari (Arafah) ini, Aku (Allah SWT) sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu, dan Aku ridhai Islam menjadi agamamu."
Hukum Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah tanggal 1-9 hukumnya sangat dianjurkan untuk diamalkan umat muslim. Melansir laman NU Online berjudul 'Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah', sebab 10 hari pertama Dzulhijjah itu merupakan momen penting ketika Allah SWT bersumpah dalam urah Al-Fajr berikut:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2
Artinya: "Demi waktu subuh (1) Dan sepuluh malam (2)."
Ayat tersebut ditafsirkan oleh beberapa ulama seperti Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lainnya bahwa sepuluh malam yang dimaksudkan berada pada bulan Dzulhijjah. Seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari berikut:
عن ابن عباس مرفوعا: "ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام" -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء" (2
Artinya: "Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu'. Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya, 'Dan bukan pula jihad, ya Rasulullah?' Rasul lalu menjawab, 'Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa,'" (HR Bukhari 969).
Dengan begitu, segala bentuk ibadah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah hukumnya sangat dianjurkan, termasuk berpuasa. Namun, puasa ini hanya dikerjakan sampai tanggal 9 karena tanggal 10 Dzulhijjah merupakan Hari Raya Idul Adha sehingga dilarang berpuasa.
Puasa Dzulhijjah Digabungkan Qadha Ramadhan
Puasa Dzulhijjah merupakan momentum bagi sebagian umat muslim untuk memperoleh pahala dari Allah SWT. Selain itu, beberapa orang memanfaatkan momen ini untuk sekaligus mengqadha puasa Ramadannya.
Lantas, bagaimana hukum puasa Dzulhijjah digabungkan dengan qadha Ramadan?
Melansir laman NU Online berjudul 'Bolehkah Puasa Dzulhijjah Sekaligus Qadha Ramadan?', seseorang yang masih memiliki utang puasa Ramadan sebaiknya segera membayar utang puasanya tersebut. Maka dari itu, umat muslim dianjurkan untuk mendahulukan qadha Ramadan dibandingkan puasa sunah seperti puasa Dzulhijjah ini.
Menurut pandangan Ulama Al-Khatib Al-Syarbini, orang yang mengqadha puasa Ramadan tidak mendapatkan keutamaan puasa sunah di bulan tersebut meski mereka terhitung mengamalkannya. Sehingga apabila seseorang mengqadha puasa Ramadan di waktu puasa Dzulhijjah maka mereka tidak mendapatkan keutamaan puasa Dzulhijjah.
Adapun bagi seseorang yang memiliki utang puasa bukan karena uzur sendiri, tidak boleh menunaikan puasa Dzulhijjah. Orang yang membatalkan puasa Ramadan tanpa uzur harus mengqadha utang-utang puasanya terlebih dahulu.
Sementara orang yang memiliki utang puasa karena uzur sesuai syariat Islam, hukumnya makruh bagi mereka untuk menunaikan puasa sunah Dzulhijjah sebelum menuntaskan qadha puasa Ramadannya.
Dengan begitu, puasa Ramadan boleh digabungkan atau dilaksanakan bersamaan di waktu puasa Dzulhijjah karena keduanya terhitung terlaksana. Namun, seseorang itu tidak mendapatkan keutamaan puasa sunah Dzulhijjah.
Jadwal Puasa Dzulhijjah 1445 H/2024 M
Kemenag RI telah menerbitkan kalender Islam tahun 1445 H yang sudah dikonversi ke penanggalan Masehi. Kalender Hijriah tersebut bisa dijadikan acuan bagi umat muslim untuk menentukan jadwal puasa Dzulhijjah tanggal 1-9.
Nah, berikut selengkapnya jadwal puasa Dzulhijjah 2024 yang telah dikonversi ke Masehi:
- Puasa 1 Dzulhijjah: Sabtu, 8 Juni 2024
- Puasa 2 Dzulhijjah: Ahad, 9 Juni 2024
- Puasa 3 Dzulhijjah: Senin, 10 Juni 2024
- Puasa 4 Dzulhijjah: Selasa, 11 Juni 2024
- Puasa 5 Dzulhijjah: Rabu, 12 Juni 2024
- Puasa 6 Dzulhijjah: Kamis, 13 Juni 2024
- Puasa 7 Dzulhijjah: Jumat, 14 Juni 2024
- Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah): Sabtu, 15 Juni 2024
- Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah): Minggu, 16 Juni 2024
- Hari Raya Idul Adha 1445 H: Senin, 17 Juni 2024
Demikianlah ulasan tentang niat puasa Dzulhijjah, keutamaan, hukum, dan jadwalnya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers!
(urw/urw)