ֱ

Bacaan Niat Puasa Sunnah Bulan Muharram, Lengkap Tasua hingga Asyura

Bacaan Niat Puasa Sunnah Bulan Muharram, Lengkap Tasua hingga Asyura

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Rabu, 10 Jul 2024 07:30 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Drazen Zigic)
Makassar -

Terdapat sejumlah puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim di bulan Muharram. Sebagaimana ibadah puasa lainnya, puasa-puasa sunnah ini wajib didahului dengan berniat. Berikut ini niat puasa sunnah bulan Muharram selengkapnya.

Mengutip dari laman NU Online, Muharram merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam. Pada bulan ini, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa untuk meraih pahala yang berlipat ganda.

Anjuran puasa tersebut sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.'" (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Nah bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut ini jenis puasa sunnah di bulan Muharram lengkap dengan bacaan niatnya. Yuk, disimak!

Niat Puasa Bulan Muharram

Berikut bacaan niat puasa di bulan Muharram, mulai dari niat puasa 1-8 Muharram, Tasua, Asyura, hingga Ayyamul Bidh Muharram. Simak ulasan niat puasa di bulan Muharram berikut ini.

Niat Puasa Bulan Muharram Hari 1 sampai 8

Niat puasa ini bisa digunakan mulai masuknya hari 1 bulan Muharram hingga hari ke 8. Berikut niat puasanya:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Muharram Hari ke 9 (Tasua)

Pada bulan Muharram, umat muslim juga biasa melaksanakan puasa Tasua. Puasa sunnah satu ini jatuh pada tanggal 9 Muharram. Simak di bawah ini niat puasanya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Muharram Hari ke 10 (Asyura)

Selain puasa Tasua, ada satu lagi puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Muharram, yakni puasa Asyura. Puasa sunnah ini dilaksanakan sehari setelah puasa Tasua, tepatnya di tanggal 10 Muharram.

Bagi umat muslim yang ingin melaksanakan puasa ini, berikut niat puasanya:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul bidh ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriah. Puasa satu ini juga dianjurkan Rasulullah SAW.

Adapun niat puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Niat puasa ayyamul bidh ini disunnahkan untuk dilafalkan dengan lisan. Niat puasa sunnah ini juga mulai boleh dilaksanakan sejak malam hari sampai sebelum masuk waktu zawal, posisi matahari condong ke barat.

Namun, dengan catatan umat muslim belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.

Niat Puasa Hari Senin-Kamis

Dalam satu minggu, umat muslim juga disunnahkan untuk melakukan puasa di hari Senin dan Kamis. Apalagi jika mengerjakan puasa sunnah ini di bulan Muharram, maka umat muslim dapat mendapat banyak pahala.

Rasulullah SAW pun semasa hidupnya tetap menjaga puasa sunnah Senin-Kamis. Bagi yang ingin mengerjakannya berikut niat puasa sunnah Senin-kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."

Tata Cara Puasa Muharram

Sebagaimana dijelaskan dalam laman NU Online, berikut tata cara puasa Muharram:

Tata Cara Mengerjakan Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Pada umumnya, tata cara pengerjaan puasa Muharram sama ketika melaksanakan puasa sunnah lainnya. Berikut ini tata cara mengerjakan puasa sunnah di bulan Muharram:

1. Membaca niat puasa sunnah.

2. Utamakan makan sahur dilakukan saat menjelang masuk waktu subuh atau sebelum imsak.

3. Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan sebagainya.

4. Menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).

5. Segerakan berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib.

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Ada 5 Keutamaan yang didapatkan umat muslim ketika melaksanakan puasa di bulan Muharam ini. Berikut di antaranya:

1. Puasa Muharram merupakan puasa paling utama.

2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa di bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum selain dari bulan Rajab, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah. Rasulullah SAW sendiri juga menganjurkan umat Islam untuk berpuasa di bulan mulia ini, salah satunya bulan Muharram.

Sebagaimana hadits riwayat yang disampaikan Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah berikut ini:

Artinya: "Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya)."

3. Puasa sehari di bulan Muharram akan dibalas pahala setara berpuasa 30 hari. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah sAW bersabda:

Artinya: "Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah)

4. Khusus umat muslim yang berpuasa di hari Asyura atau pada tanggal 10 Muharram, maka dosa setahun yang lewat akan diampuni. Penjelasan ini termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah berikut ini:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim)

5. Puasa di hari Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram merupakan pelengkap puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Hal tersebut dilakukan agar menjadi pembeda umat Islam dengan kaum Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Ahmad:

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu, Rasulullâh bersabda: 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad)

Nah, demikianlah penjelasan tentang niat puasa di bulan Muharram lengkap tata cara dan keutamaan puasanya. Selamat mengamalkan,detikers!




(alk/alk)

Berita ֱLainnya
Wolipop
detikFood
detikInet
detikHealth
detikOto
Sepakbola
Sepakbola
detikHot
Hide Ads