ֱ

Aktivis HAM Ungkap 17 Warga Alami Luka Tembak Pascakerusuhan di Wamena

Papua Pegunungan

Aktivis HAM Ungkap 17 Warga Alami Luka Tembak Pascakerusuhan di Wamena

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 24 Feb 2023 12:52 WIB
Kericuhan di Wamena akibat isu penculikan anak.
Foto: Kericuhan di Wamena akibat isu penculikan anak. (Dok. Istimewa)
Jayawijaya -

Aktivis Pembela HAM Papua, Theo Hesegem mengungkapkan kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mengakibatkan 17 orang mengalami luka tembak. Sebanyak 10 warga juga dilaporkan meninggal dunia dalam kericuhan yang dipicu isu penculikan anak itu.

"Saya juga sudah melihat korban luka-luka sebanyak 17 orang yang rata-rata mengalami dugaan luka tembak di bagian dada, punggung, kaki dan di bawah lengan dan bagian lainnya," ungkap Theo kepada detikcom, Jumat (24/2/2023).

Theo mengatakan, korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi sejak kemarin terus bertambah. Dari data yang diterima hingga siang ini, sudah dilaporkan ada 10 warga yang meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pantauan saya pagi tadi, bertambah satu korban jiwa. Korban ini berada di rumah keluarga. Jadi seluruhnya korban meninggal dunia tercatat 10 orang," sebutnya.

Theo menyebut, kerusuhan ini bermula karena warga terprovokasi adanya isu penculikan anak SD di Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (23/2). Warga yang disebut terduga pelaku diamankan polisi namun massa yang tersulut emosi meminta terduga pelaku dilepaskan untuk dihakimi.

ADVERTISEMENT

"Mungkin karena keluarga anak tersebut tidak menerima, kalau polisi mengamankan yang di duga pelaku, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara aparat kepolisian dan keluarga anak yang diduga diculik," paparnya.

Massa pun terlibat cekcok dengan aparat kepolisian. Menurutnya terjadi aksi baku lembar batu berujung pembakaran sejumlah kios dan rumah dalam insiden itu sehingga aparat menembakkan gas air mata berkali-kali.

"Memang situasi saat itu sulit untuk dikendalikan, sekalipun polisi menjadi pagar utama mengendalikan situasi saat itu. Ketika saya pantau dari jarak dekat perlawanan itu terjadi antara masyarakat dan aparat kepolisian yang kemudian dibantu TNI," tutur Theo.

Namun Theo enggan berbicara lebih jauh termasuk dugaan penyebab 10 warga tewas akibat kerusuhan di Wamena. Saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk menginvestigasi kejadian ini.

"Kita akan bentuk tim investigasi. Kita akan lihat sejauh mana duduk perkara kasus ini dan penanganannya. Untuk saat ini kita belum mau keluarkan statement lebih jauh, karena investigasi baru mau kita lakukan," terangnya.

Dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Jayawijaya untuk meredam massa. Theo berharap, warga bisa bersabar menunggu hasil investigasinya termasuk penyelidikan dari polisi.

"Tadi pagi saya sampaikan juga kepada keluarga korban untuk mengendalikan emosi. Saat ini keluarga korban bersama kepala perang. Permasalahan ini tentunya kita harapkan pemerintah untuk segera turun tangan dan menuntaskan permasalahan ini," tegasnya.

Sementara Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Benny mengaku provokator kerusuhan di Wamena sementara dicari.

"Tentunya kita akan cari siapa dalang yang menyebarkan isu penculikan anak dan juga provokator serta pembakaran kios-kios milik warga termasuk sampai adanya korban jiwa," tegas Benny saat dihubungi, Kamis (23/2).

Sebelumnya Benny melaporkan korban tewas akibat kerusuhan di Wamena sebanyak 9 orang dan 6 warga juga luka-luka hingga Kamis (23/2) malam. Sejumlah aparat kepolisian juga luka hingga 1 personel terkena panah.

kericuhan itu juga menyebabkan sejumlah anggota kepolisian mengalami luka-luka. Bahkan satu polisi dilaporkan terkena anak panah.

"Jadi ada 1 anggota kita terkena luka panah dan ada juga yang luka lemparan batu. Nah ini juga sedang kami dalami," tuturnya.

Lihat Video '9 Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Wamena':



(sar/asm)

Berita ֱLainnya
Sepakbola
Sepakbola
detikHot
detikFood
detikOto
Wolipop
detikTravel
detikInet
Hide Ads