ֱ

Pengakuan Eks Direktur Walhi Sulut Diperkosa Mantan Staf hingga Melahirkan

Sulawesi Utara

Pengakuan Eks Direktur Walhi Sulut Diperkosa Mantan Staf hingga Melahirkan

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Jumat, 19 Jul 2024 09:41 WIB
Kuasa hukum korban pemerkosaan oleh staf Walhi Jakarta saat memberikan keterangan.
Foto: Kuasa hukum korban pemerkosaan oleh staf Walhi Jakarta saat memberikan keterangan. (Irzal/detikcom)
Manado -

Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Utara (Sulut) berinisial AP (39) mengaku diperkosa oleh mantan staf Kantor Walhi di Jakarta berinisial ER saat dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri. Pemerkosaan itu membuat AP hamil dan telah melahirkan anak pelaku.

AP mengatakan peristiwa itu terjadi di Kantor Walhi Manado pada 14 Februari 2014 silam. Saat itu, AP mengaku menjabat sebagai Direktur ED Walhi dan melakukan pertemuan dengan KDLH. Setelah pertemuan dia diajak refreshing ke tempat hiburan oleh ER.

"Sampai di tempat tujuan kami bertemu dengan beberapa teman lainnya dan booking 1 ruangan untuk berkaraoke selama beberapa jam di sana. Selama di dalam sudah ada minuman yang sudah disiapkan dan saya diberikan minuman tersebut, hingga saya sudah pusing," jelas AP kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AP lalu meminta ER untuk mengantarnya ke kantor Walhi Manado. Namun setelah tiba di kantor, AP tidak menemukan kunci ruangannya, hingga akhirnya tidur di dapur dekat kamar mandi dalam keadaan mabuk.

"(Tapi) Keesokan pagi saya sadar, sudah berada di kamar dan sudah berganti baju tidur," katanya.

ADVERTISEMENT

AP menuturkan bahwa penjaga kantor saat itu berinisial AM memberitahunya bahwa ER yang membuka kamarnya. AM juga menyammpaikan bahwa ER sempat tidur di ruang tamu kantor dan minum kopi.

"Saya sadar dan bangun karena ada seorang Bapak (Alm AM) yang memberitahu saya bahwa pintu kamar saya tertutup dan terkunci, sejak itu AM tahu oknum tersebut tidak ada di ruangan tamu lagi," bebernya.

Penjelasan AM tersebut membuat AP mulai merasa tidak tenang. Hingga 4 bulan kemudian, AP mengetahui dirinya hamil dan menduga ER pelakunya.

"4 bulan saya baru sadar tidak haid (datang bulan). Setelah saya tes kehamilan ternyata hasilnya positif, sama dengan ciri-ciri seorang wanita yang sedang hamil. Kemudian saya cek ke dokter kandungan dan ternyata benar saya sedang hamil 4 bulan," jelasnya.

AP Diminta Gugurkan Kandungan

Saat mengetahui dirinya hamil, AP meminta pertanggungjawaban ER namun tak digubris pelaku. Menurutnya, ER malah memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta untuk menggugurkan kandungannya.

"Uang tersebut tidak saya gunakan untuk menggugurkan kandungan, melainkan saya memutuskan untuk melahirkan," ungkapnya.

Setelah melahirkan, AP masih meminta pertanggungjawaban dari ER. Pihaknya juga sudah mengirim surat keberatan ke Walhi Nasional pada 6 Juni 2023, namun belum mendapatkan respons positif.

"Tiba saatnya anak saya lahir saya masih berharap oknum tersebut mau bertanggung jawab ternyata tetap tidak. Terakhir saya dan keluarga mengurusnya sendiri tanpa tanggung jawab dari ER," paparnya.

ֱtelah berupaya untuk mengkonfirmasi ER dan Direktur Walhi Nasional Zenzi Suhandi. Namun hingga berita ini diterbitkan, panggilan telepon dan WhatsApp yang dikirimkan belum direspons.




(hsr/hsr)

Berita ֱLainnya
Wolipop
Sepakbola
detikHot
detikTravel
Sepakbola
detikHealth
detikFinance
detikNews
Hide Ads