Ketua DPD NasDem Kota Makassar, Andi Rachmatika Dewi (Cicu) angkat bicara soal pernyataan calon wali kota Andi Seto Gadhista Asapa yang mengaku kalah karena salah mempercayai seseorang dalam tim pemenangan di Pilwalkot Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Cicu memastikan oknum yang dimaksud bukan dari kader NasDem.
"Saya rasa bukan yah karena kemarin NasDem hadir semua pas konferensi pers. Bagus juga kalau langsung dikonfirmasi sama beliau (siapa oknum yang dimaksud)," kata Cicu kepada detikSulsel, Jumat (29/11/2024).
Sebagai ketua tim pemenangan pasangan Andi Seto-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), Cicu mengaku tidak tahu siapa oknum yang dimaksud. Dia hanya menegaskan bahwa oknum yang dituduh gagalkan kemenangan Seto bukan salah satu kader NasDem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ndak (tahu). Intinya saya tegaskan bahwa oknum yang disinggung tersebut bukan kader NasDem," jelasnya.
Cicu juga merespons soal perolehan suara SEHATI tak linear dengan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) di Makassar. Diketahui, Andalan Hati berhasil unggul di Makassar dari lawannya Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad versi hitung cepat atau quick count.
"Tentu kalau bicara tentang Pilgub dan Pilwalkot Makassar adalah dua ranah yang berbeda, dua rumah yang berbeda. Kalau dilihat di koalisi pilwalkot semua partai koalisi di Pilgub, tetapi tentu kalau melihat komposisi di pilgub jumlahnya jauh lebih banyak partai pengusung," jelasnya.
SEHATI di Pilwalkot Makassar diusung oleh Gerindra, NasDem, PAN dan PSI. Sementara Andalan Hati diusung oleh 10 parpol termasuk 4 parpol yang mengusung SEHATI di Pilwalkot Makassar.
"Sehingga itu yang menjadi motor untuk Andalan Hati di Kota Makassar bisa lebih mendulang suara lebih banyak," ujar Cicu.
"Kami di Pilwalkot hanya NasDem, Gerindra, PAN dan PSI. Sedangkan di pemilihan gubernur 10 partai yang bertarung juga di Kota Makassar sehingga mungkin itu menjadi tolak ukur suara yang bisa diambil Andalan Hati," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seto mengungkap penyebab kekalahan SEHATI karena salah mempercayai seseorang dalam pemenangannya di Pilwalkot Makassar.
"Mohon maaf saya tidak bisa menyelesaikan hal ini karena saya salah percaya pada salah satu orang yang mungkin menyebabkan kami tidak bisa menuntaskan kegiatan ini sampai selesai sesuai keinginan teman-teman," kata Seto saat konferensi pers di posko pemenangan paslon SEHATI, Kamis (28/11).
Dia pun meminta para relawan dan simpatisan tidak saling menyalahkan atas hasil yang tidak maksimal di Pilwalkot Makassar.
"Jadi bukan salah teman-teman, salah saya selaku calon wali kota mempercayai orang yang membiarkan kita tidak berhasil di Pilkada ini. Sehingga mudah-mudahan, tidak usah maki saling menyalahkan, salahkan saya saja sebagai calon wali kotanya yang mungkin membuat kita tidak bisa berhasil tapi saya cuma minta maaf, mudah-mudahan bisa diterima," jelas Seto.
(ata/hsr)