Kurang dari sepekan 6 warga Provinsi Lampung nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Psikolog sebut faktor kejiwaan karena tidak bisa menyelesaikan permasalahan dalam hidupnya hingga para korban nekad melakukan hal tersebut.
Terhitung sejak Sabtu (20/7/2024) hingga Rabu (24/7/2024) ada 6 kasus bunuh diri dengan cara gantung diri. Adapun rincian kasus bunuh diri terjadi Bandar Lampung 3 kasus, Lampung Timur 2 kasus serta Lampung Selatan 1 kasus.
Berdasarkan data kepolisian, dari 6 kasus itu rata-rata korban mengakhiri hidupnya karena faktor ekonomi. Psikolog Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, Retno A Riani mengatakan fenomena bunuh diri di masyarakat seperti gunung es. Dia pun sangat prihatin atas kondisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istilahnya fenomena gunung es, makin lama jumlahnya makin besar, biasanya ini memang persoalannya banyak," katanya, Kamis (25/7/2024).
"Persoalannya banyak, antara lain depresi, karena gangguan bipolar, kemudian karena terhimpit hutang juga bisa. Utamanya dari sekian banyak kasus itu karena tidak mampu menyelesaikan konflik terhadap permasalahan yang korban hadapi dengan baik, sehingga mengambil jalan itu,"lanjutnya.
Kemudian, kata Retno, para korban rata-rata mempunyai kepribadian yang tertutup serta merasa tidak ada dukungan dari orang terdekatnya.
"Korban ini rata-rata mempunyai kepribadian tertutup, lalu ada juga kasus yang dimana mereka ini biasanya merasakan tidak ada dukungan dari orang terdekatnya seperti keluarga," jelasnya.
Retno menerangkan biasanya dalam kasus bunuh diri, korban biasanya terlihat menyendiri dan lebih banyak murung.
"Pada kasus-kasus yang ditemukan, banyak korban ini biasanya lebih memilih murung dan menyendiri. Kemudian tidak mau berkontak dengan orang lain," ujar Retno.
"Masyarakat harus memperhatikan jika ada pihak keluarga yang melihat tanda-tanda seperti itu. Sebaiknya mendekati, kemudian bertanya kenapa, sehingga kita ada empati, nah kemampuan empati inilah yang diperlukan bagi orang-orang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri. Itu sebenarnya pertolongan pertama ,supaya dia mengurangi persoalannya," tandasnya.
(dai/dai)