Berita duka datang dari dunia konservasi. Pawang harimau andalan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sarwani Sabi (85) tutup usia.
"Nek Sarwani semalam bakda Magrib wafat karena sakit," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (21/6/2022).
Agus mengatakan, Nek Sarwani memiliki dedikasi sangat tinggi dalam rangka konservasi harimau di Tanah Rencong. Di usia sepuh, pegawai honorer BKSDA itu siap kapan saja diajak untuk menangani harimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya penyelamatan harimau yang kita lakukan banyak sekali yang melibatkan beliau. Dan besar sekali peran Nek Sarwani," jelas Agus.
Menurut Agus, upaya evakuasi harimau dari lokasi konflik dengan manusia di Aceh banyak melibatkan Nek Sarwani. Kakek asal Aceh Barat itu disebut satu-satunya pawang harimau yang dimiliki BKSDA Aceh.
"Dedikasinya terhadap konservasi harimau luar biasa," jelasnya.
"Pawang harimau cuma beliau. Anaknya diharapkan menjadi generasi penerus Nek Sarwani, selama ini beberapa kegiatan sering diajak supaya bisa meneruskan. Tapi saya gak tau, yang tau hanya Nek Sarwani apakah (anaknya) sudah sanggup atau belum," ujar Agus.
Selain di Aceh, Nek Sarwani juga pernah menangani sejumlah konflik harimau di daerah lain. Salah satunya di Provinsi Riau saat ramai kasus harimau Bonita memangsa manusia.
"Pernah beliau dibawa ke luar Aceh seperti Riau," jelas Agus.
(agse/dpw)