·ÉËÙÖ±²¥

Spanduk Bertuliskan Blok Medan Bertengger di Pagar Kantor Wali Kota Medan

Spanduk Bertuliskan Blok Medan Bertengger di Pagar Kantor Wali Kota Medan

Kartika Sari - detikSumut
Kamis, 22 Agu 2024 13:43 WIB
Spanduk terkait Blok Medan bertengger di Pagar Kantor Wali Kota Medan. (Kartika Sari/detikSumut)
Foto: Spanduk terkait Blok Medan bertengger di Pagar Kantor Wali Kota Medan. (Kartika Sari/detikSumut)
Medan -

Sebuah spanduk bertuliskan 'Ini Blok M Titipan Istana Bung' tergantung di pagar Kantor Wali Kota Medan. Spanduk ini berasal dari massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang berunjuk rasa.

Berdasarkan pantauan detikSumut, Rabu (22/8/2024) siang, puluhan massa aksi berdemo membawa spanduk bertuliskan 'Blacklist Pemimpin Cacat Prestasi=0 dan spanduk bertuliskan Selamatkan Demokrasi Lawan Demokrasi".

Dalam aksi tersebut, massa aksi tersebut menyinggung terkait kasus korupsi mantan Gubenur Maluku Utara yang mencatut nama Wali Kota Medan Bobby Nasution memiliki izin pertambangan Nikel di Halmahera Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi mahasiswa di depan kantor Wali Kota Medan. (Kartika Sari/detikSumut)Foto: Aksi mahasiswa di depan kantor Wali Kota Medan. (Kartika Sari/detikSumut)

"Yang jadi tersangka di Maluku Utara dengan tegas menyebutkan adanya keterlibatan Wali Kota dan istrinya yang diistilahkan dengan Blok Medan," ungkap seorang orator saat menyampaikan aspirasinya.

"Selain bapak Bobby yang ugal-ugalan membuat kebijakan dan memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkaya pribadi dan upaya mencari jabatan yang lebih tinggi lagi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dalam aksi tersebut, pihak massa aksi meminta Bobby Nasution melakukan klarifikasi terkait isu Blok Medan, kemudian meminta KPK memeriksa Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu terkait isu Blok Medan.

"Sampai saat ini Pak Bobby Nasution belum memberikan klarifikasi secara jelas terkait isu Blok Medan," teriak orator massa aksi tersebut.

Selain isu Blok Medan, massa aksi juga menyinggung terkait kegagalan proyek lampu pocong dan kebijakan parkir berlangganan yang diduga menimbulkan keresahan masyarakat.






(mjy/mjy)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikInet
detikTravel
Sepakbola
detikNews
detikHealth
Wolipop
detikFood

Hide Ads