Teknologi pendeteksi otomatis offside akan dipergunakan pada Piala Dunia 2022. Teknologi terbaru ini sudah pernah digunakan pada ajang FIFA Arabic Cup 2021, Piala Dunia Antarklub 2021.
Teknologi ini bekerja berdasarkan chip yang dimasukkan ke dalam bola. FIFA sendiri sudah mengembangkan teknologi ini selama tiga tahun terakhir mulai 2019-2022.
Untuk mendukung kinerja alat pendeteksi offside otomatis itu, ada 12 kamera optik yang dipasang mengitari stadion. Sensor yang ditanamkan berupa 500 Hz IMU system, yang berfungsi untuk mendeteksi sentuhan kaki pada bola hingga bisa menjadi dasar penilaian posisi pemain offside atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terobosan baru ini diperkenalkan oleh Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, dan Direkrut Teknologi FIFA, Johannes Holzmueller seperti dilansir detikSport, Sabtu (19/11/2022).
Holzmueller mengatakan bahwa keputusan akhir akan tetap ada di tangan wasit. Teknologi pendeteksi offside semi otomatis hanya merupakan alat bantu atau pendukung.
"Pertama-tama, ini hanya alat, seperti yang dikatakan oleh Pierluigi Collina, hanya menjadi pertimbangan diskusi mengenai titik menendang bola dan menggambarkan garis offside ke para petugas pertandingan," kata Holzmueller.
Informasinya akan diterima oleh petugas pertandingan yang bekerja sebagai video match officials, setelah dilakukan verifikasi kemudian diteruskan ke asisten wasit dan wasit untuk menentukan keputusan akurat yang disebut tak lebih dari 15 detik.
"Kami sadar bahwa terkadang proses pengecekan gol untuk kemungkinan offside memerlukan waktu yang cukup lama, terutama saat posisi offsidenya cukup ketat. Inilah situasi di mana semi-automated offside technology hadir dan menawarkan hasil lebih cepat dan lebih akurat," kata Collina menegaskan.
(astj/astj)