·ÉËÙÖ±²¥

Begini Penampakan Pabrik Narkoba Rahasia yang Digerebek BNN di Gianyar Bali

Begini Penampakan Pabrik Narkoba Rahasia yang Digerebek BNN di Gianyar Bali

Putu Krista - detikBali
Selasa, 23 Jul 2024 14:02 WIB
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila di Jalan Desa Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila di Jalan Desa Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila Mama Ji House, Jalan Keliki Kawan, Dusun Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA).

Pantauan detikBali, lokasi vila yang digerebek oleh petugas BNN itu berada di kawasan terpencil tengah persawahan dan dekat aliran sungai. Para tersangka membangun tenda berukuran 4x6 meter di depan vila tersebut. Tenda itu dijadikan sebagai laboratorium untuk memproduksi narkoba.

"Kami menemukan sebuah tenda terbuat dari terpal yang terletak di depan vila dengan kondisi jalan yang terjal. Di dalam tenda ditemukan bahan-bahan kimia beserta peralatan laboratorium, seperti gelas ukur, beaker glass, magnetic stirrer, dan peralatan lainnya," ungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen I Wayan Sugiri saat konferensi pers di lokasi, Selasa (22/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari penggerebekan tersebut, petugas BNN mengamankan tiga orang asal Filipina. Mereka terdiri dari laki-laki berinisial DAS (28) dan dua perempuan berinisial PMS (ibu DAS) dan DOS (adik DAS). Menurut Sugiri, satu orang asal Yordania yang terlibat dalam laboratorium narkoba itu masih buron.

"Tersangka DAS mengakui aktivitas laboratorium gelap narkotika ini diinisiasi dan didanai oleh seorang pria warga negara Yordania berinisial AMI yang hingga kini masih dalam pengejaran," imbuh Sugiri.

ADVERTISEMENT
Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA).Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA). Foto: (Putu Krista/detikBali)

Sugiri mengungkapkan laboratorium itu memproduksi narkoba jenis baru yang pertama kali ditemukan di Indonesia, yakni Dimethyltryptamine (DMT). Menurutnya, mengonsumsi DMT dalam dosis rendah dapat mengakibatkan halusinasi yang kuat.

Proses pembuatan DMT, Sugiri berujar, memerlukan waktu yang panjang agar mendapatkan hasil akhir berbentuk padatan maupun cairan. "Metode pembuatan DMT dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu melalui proses sintetis (reaksi kimia) ataupun dengan menggunakan ekstraksi bahan tanaman (alami)," ungkapnya.

Sugiri membeberkan barang bukti narkotika dan psikotropika yang diamankan dari penggerebekan lab rahasia itu, antara lain DMT berupa serbuk seberat 19 gram netto dan cairan sebanyak 484 mililiter (ml). Selain itu, BNN juga menemukan bahan-bahan zat kimia lainnya yang digunakan untuk membuat DMT.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita sejumlah barang bukti dari penggerebekan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila di Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita sejumlah barang bukti dari penggerebekan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila di Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. (Foto: Putu Krista/detikBali)

"Bahan bentuk cairan bahan kimia yang digunakan untuk mensintetis narkotika jenis DMT dengan total volume sebanyak 78.473 ml, yang padat/serbuk untuk sintetis narkotika jenis DMT dengan berat 19.154 gram, serta berbagai alat yang digunakan dalam lab narkoba ini," pungkasnya.

Kasus laboratorium narkoba rahasia yang melibatkan WNA di Bali tak hanya terjadi kali ini. Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri juga sempat menggerebek clandestine lab dan ladang ganja hidroponik di Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, pada 2 Mei lalu.

Dari penggerebekan itu, petugas menangkap empat orang. Dua di antaranya merupakan saudara kembar asal Ukraina, Ivan Volovod dan Mykyta Volovod. Dalam kasus tersebut, WN Ukraina itu berperan sebagai pengendali di vila lab narkoba rahasia tersebut.

Terbongkarnya pabrik narkoba dan ladang ganja hidroponik di Sunny Village, Bali, berawal dari pengembangan kasus clandestine lab narkoba Sunter, Jakarta Utara, milik Fredy Pratama pada 4 April 2024. Salah satu pelaku clandestine lab narkoba Sunter, Lazuardi Muddatsir, buron dan ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Ia terdeteksi kabur ke Bali.




(iws/gsp)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
Sepakbola
detikHealth
detikInet
detikTravel
detikHot
Wolipop
detikNews
Hide Ads