·ÉËÙÖ±²¥

Perkenalan WN Filipina-Yordania hingga Bikin Lab Narkoba Rahasia di Bali

Gianyar

Perkenalan WN Filipina-Yordania hingga Bikin Lab Narkoba Rahasia di Bali

I Wayan Sui Suadnyana, I Putu Budikrista Artawan - detikBali
Selasa, 23 Jul 2024 18:07 WIB
Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA).
Foto: Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.(Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Warga negara Filipina berinisial DAS (28) bersama ibunya PMS dan adiknya DOS membuat narkoba jenis baru Dimethyltryptamine (DMT) di Bali. DAS membuat laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di vila Mama Ji House, Jalan Keliki Kawan, Dusun Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.

Pembangunan laboratorium narkoba rahasia itu didanai WN Yordania berinisial AMI. BNN mengungkap kisah perkenalan DAS dengan AMI hingga membangun laboratorium narkoba rahasia tersebut.

Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, menuturkan perkenalan DAS dengan AMI dilakukan oleh PMS, ibu dari DAS. PMS mengenal AMI lebih dahulu dalam sebuah komunitas yoga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AMI mengajak DAS untuk bereksperimen membuat DMT dengan memberikan sejumlah uang untuk membeli bahan-bahan kimia serta peralatan laboratorium," kata Marthinus saat konferensi pers di laboratorium narkoba rahasia itu, Selasa (23/7/2024).

Pembangunan laboratorium di vila Jalan Desa Keliki Kawan, Gianyar, kemudian didukung oleh PMS. DAS dan AMI kemudian mendirikan tenda yang difungsikan sebagai laboratorium di kawasan vila tersebut.

ADVERTISEMENT

"Lab dibangun depan vila yang disewanya, di Jalan Desa Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali," ungkap Marthinus.

DAS bereksperimen dengan mengolah bahan-bahan kimia di laboratorium yang sudah dibangun, seperti membuat pemutih baju serta cairan pembersih lainnya. DAS bereksperimen di sana berbekal latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Kimia.

DAS lalu menggunakan kemampuannya membuat narkoba yang didanai AMI. Eksperimen narkoba dimulai sejak Januari 2024. Eksperimen berhasil setelah melakukan berbagai uji coba selama enam bulan.

"Bahkan tersangka ini mengeklaim hasil dari DMT buatannya itu lebih bagus dari yang dipelajarinya di buku dan panduan halusinasi yang diberikan oleh buronan AMI," imbuh Marthinus.

DAS juga telah mengonsumsi DMT sebanyak sembilan kali. Rata-rata pemakaiannya sebanyak 0,08 mililiter (ml) dengan cara dilarutkan bersama liquid vape.

Cara mengonsumsinya sama seperti memakai cairan vape pada umumnya dengan efek halusinasi. Narkoba ini, jelas Martinus, dapat merusak jaringan tubuh jika digunakan dalam waktu lama.

Direktur Psikotropika dan Prekursor BNN RI, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, menambahkan para tersangka berada di Bali kurang lebih satu tahun. Mereka langsung ke Gianyar setelah masuk ke Indonesia.

"Mulai bereksperimen terkait DMT enam bulan lalu, baru bulan ketiga baru hasilkan DMT, dengan bahan-bahan triptofan, yang diolah menjadi triptamin, baru menjadi DMT ini," jelasnya.

Aldrin mengungkapkan DAS tidak tinggal di vila yang dibangun laboratorium. Ia justru menyewa kamar lain tak jauh dari lokasi yang dapat dijangkau dalam 10 menit dengan berjalan kaki. Kegiatannya memang bekerja di laboratorium sejak pagi dan balik ke tempat tinggalnya saat petang.

"Adiknya dan ibunya tidak tahu DAS memproduksi narkotika, tetapi mereka tahu bekerja bereksperimen dengan bahan-bahan kimia, ini masih bereksperimen dengan cara mencicipi apakah sudah bagus atau tidak," jelas Aldrin.




(iws/gsp)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikInet
detikFood
detikTravel
detikHealth
Wolipop
detikOto
Sepakbola
detikHot
Hide Ads