Kota Mataram memiliki perpustakaan daerah pertama. Pembangunan perpustakaan itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus Perpusnas 2023 senilai Rp 11 miliar.
Inspektur Perpustakaan Nasional Wahyu Nurhayati menuturkan saat menyalurkan anggaran pada 2023, pembangunan perpustakaan daerah itu belum rampung. Saat itu, gedung perpustakaan hanya berupa tiang.
"Hari ini, kami lihat perpustakaan ini sudah kelihatan megahnya. Semoga peresmian ini bisa meningkatkan pelayanan dan minat baca (masyarakat)," kata Nurhayati saat meresmikan perpustakaan Kota Mataram, Kamis (19/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nurhayati, bantuan dana sebesar Rp 11 miliar untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram ini bertujuan untuk mengurangi berbagai ketimpangan. Pembangunan perpustakaan daerah itu juga sejalan dengan program Perpusnas untuk penguatan gemar membaca.
Nurhayati mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram merawat perpustakaan daerah tersebut. "Pesan kami, mohon gedung yang sudah bagus ini bisa ditingkatkan lagi, sehingga dampaknya bisa langsung dirasakan langsung oleh masyarakat," imbuh Nurhayati.
![]() |
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan peresmian perpustakaan Kota Mataram ini merupakan momentum bersejarah bagi Mataram. "Tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku, perpustakaan ini juga bisa menjadi pusat ilmu pengetahuan, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Menurut Mohan, perpustakaan daerah anyar tersebut mencerminkan semangat inklusivitas dengan menyediakan ruang bagi semua kalangan, anak-anak, penyandang disabilitas, hingga pelaku usaha kecil dan menengah.
Sebagai informasi, gedung perpustakaan ini memiliki luas sekitar 1.390 meter persegi. Bangunan itu berdiri di atas lahan 6.586 meter persegi.
Sejumlah fasilitas di perpustakaan daerah itu antara lain, ruang baca yang nyaman, area khusus untuk anak, ruang bagi penyandang disabilitas, ruang komputer, hingga coworking space.
(gsp/gsp)