Dua kabupaten di Bali, Jembrana dan Karangasem, masuk zona ancaman bencana saat pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dua kabupaten itu mendapat sorotan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana tersebut.
"Kami berangkat dan menyorot dua daerah berdasarkan di Februari 2024, yaitu Karangasem dan Jembrana," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, I Made Rentin, saat acara coffee morning Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali di Denpasar, Senin (25/11/2024).
Rentin mengatakan terjadi cuaca ekstrem di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Jembrana dan Karangasem saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Walhasil, ada TPS kebanjiran di Karangasem saat hari pencoblosan. Padahal, TPS berada di balai desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbeda halnya TPS yang di Jembrana yang kebetulan tidak bisa berfungsi karena ditempatkan di area terbuka. Pilihan saat itu di lapangan dan hujan lebat dan cukup lama area TPS tergenang air," beber Rentin.
Akibat situasi itu, akhirnya tidak memungkinkan melaksanakan pemungutan suara di sana sehingga dilakukan pemindahan TPS. Berdasarkan pengalaman tersebut, BPBD Bali telah mengarahkan kepada BPBD kabupaten/kota untuk melakukan pendampingan ke desa-desa walaupun tidak diminta.
"Untuk memetakan di mana tempat TPS yang tepat dan layak sehingga terlepas dari berbagai ancaman kebencanaan," tutur Rentin.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, mengatakan Bali dalam cuaca ekstrem saat hari pemungutan suara. "Artinya kami harapkan nggak berpengaruhlah walaupun ada curah hujan yang tinggi," ungkap Wiryajaya.
BMKG, lanjutnya, telah melakukan pemetaan musim hujan di Bali dan telah terjadi di zona tengah. Musim hujan akan merata pada akhir Desember dan puncaknya para Februari 2025.
"Kami harapkan Januari 80 persen Bali sudah musim hujan dan Februari puncaknya musim hujan di Provinsi Bali," terang Wiryajaya.
Meski begitu, terdapat beberapa kecamatan di kabupaten/kota di Bali yang telah memasuki status awas, seperti Pupuan, Penebel, Baturiti, dan Petang.
(iws/dpw)