·ÉËÙÖ±²¥

Apa Benar Kucing Oranye Suka Berperilaku Aneh? Begini Penjelasan Ilmiahnya

ADVERTISEMENT

Apa Benar Kucing Oranye Suka Berperilaku Aneh? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Noor Faaizah - detikEdu
Sabtu, 02 Des 2023 17:00 WIB
Kucing Jepang
Ilustrasi kucing berwarna oranye Foto: Reuters
Jakarta -

Pernahkan detikers menemukan video-video lucu tentang tingkah laku kucing oranye? Atau meme konyol yang digambarkan dengan foto kucing ini?

Secara genetik, kucing berwarna oranye banyak ditemukan pada kucing berjenis kelamin jantan. Gen yang bertanggung jawab memberi warna tepat ada di dalam kromosom x bukan kromosom y.

Gen tersebut memproduksi pigmen pheomelanin yang dapat memberi warna khas pada bulu kucing. Pada kucing oranye, pigmen ini lebih menonjol dibandingkan eumelanin, yaitu warna hitam atau coklat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena gen tersebut ada dalam kromosom x, maka gen warna oranye berkaitan dengan pewarisan sifat dalam kromosom seks kucing. Jadi, akan ada sekitar tiga jantan untuk setiap satu kucing betina berwarna jahe berkat keunikan genetik ini.

"Warna bulu dapat dikaitkan dengan aspek lain seperti jenis kelamin (lebih banyak kucing jantan berwarna oranye daripada betina)," ungkap Daniel Warren-Cummings dari Cats Protection di Inggris, dikutip dari IFL Science (28/11/2023).

ADVERTISEMENT

Kucing dengan bulu oranye ini kerap diasosiasikan dengan sikap perusuh, pemarah, atau berkepribadian senang berpetualang. Kolom-kolom komentar pada video-video di media sosial pun dipenuhi dengan sebutan "perilaku si kucing oranye".

Meskipun banyak komentar-komentar tersebut adalah murni candaan, namun para ilmuwan mencoba menyelidiki apakah warna bulu berdampak pada perilaku kucing?

Pakar Bicara Soal Perilaku Kucing

Kucing terkenal sebagai hewan kecil, ekspresif, dan memiliki tingkah yang menggemaskan. Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal MDPI pada 2021, mengidentifikasi 276 ekspresi wajah kucing dan menemukan 7 ciri kepribadian kucing yang berbeda.

Lantas, ketika kita menemukan berbagai meme yang menunjukkan perilaku kucing berwarna oranye sebagai agen pengacau menimbulkan pertanyaan apakah ada hubungan antara kepribadian dengan warna bulu mereka?

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara perilaku dan warna bulu. Namun, tidak ada bukti signifikan untuk pertimbangan warna bulu sebagai sesuatu yang membentuk proses pengambilan keputusan mengapa kucing berperilaku. dengan cara tertentu," kata Warren-Cummings.

Banyak penelitian yang dilakukan kepada pemilik/pengasuh kucing untuk mensurvei hubungan perilaku dan penampilan kucing.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Anthrozoos pada tahun 2015 berusaha melihat persepsi manusia terhadap kepribadian kucing yang didasarkan pada warna bulu mereka.

Para peneliti mensurvei 189 pemilik kucing mengenai kepribadian kucing peliharaan mereka. Hasilnya, kucing oranye dinilai sangat ramah dan rendah dalam sikap acuh tak acuh serta pemalu dibandingkan dengan warna kucing lainnya.

"Kami berharap penelitian ini menjadi titik awal untuk penelitian lebih lanjut tentang kualitas apa yang mempengaruhi adopsi dan retensi kucing peliharaan. Apakah ada dasar genetik atau fisik untuk membedakan kepribadian kucing," kata Mikel Delgado, penulis utama studi, dikutip dari IFL Science.

Warren-Cummings menekankan bahwa kita harus memahami pemahaman individu terhadap label seperti kepribadian 'ramah' dan 'keras kepala' akan sangat bervariasi.

Lantas, mengapa kepribadian kucing oranye dianggap berbeda? Mikel Delgado, penulis studi berpendapat bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh bagaimana mereka digambarkan di media.

"Menariknya, penggambaran beberapa kucing oranye paling terkenal dalam budaya Amerika, seperti Morris dikenal kucing paling rewel dan Garfield yang digambarkan sebagai kucing malas dan sinis," tulis peneliti.

Lalu, Apa yang Mempengaruhi Perilaku Kucing?

Meskipun ras dan warna bulu tampaknya tidak memiliki pengaruh besar terhadap perilaku kucing, tetapi beberapa ciri yang tampak pada kucing berakar dari genetiknya.

"Sifat atau genetik juga sangat penting, misalnya keberanian dianggap sebagai sifat genetik yang diwariskan. Sekali lagi, menggunakan kata-kata pada label tidak terlalu membantu tetapi kucing yang lebih percaya diri ketika diuji mendekati stimulus baru dapat dianggap berani," kata Warren-Cummings.

Faktor penting lain yang mempengaruhi kepribadian kucing adalah cara kucing bersosialisasi dengan lingkungan mereka.

Warren-Cummings menilai bagian pengasuhan termasuk rencana sosialisasi yang baik akan menjadi alat 'hebat' dalam mempengaruhi perilaku kucing. Adapun periode sosialisasi sensitif ada dalam 2 sampai 7 minggu.

"Ada sejumlah makalah yang meneliti sosialisasi yang memadai selama masa ini dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi perilaku kucing sepanjang sisa hidupnya, termasuk kepercayaan diri, kesediaan mereka untuk mendekati manusia, dan terlibat dengan stimulus baru," ujar Warren-Cummings.

Jadi, kucing oranye yang detikers temukan dan menunjukkan sikap konyol mungkin memang kucing kecil memiliki tingkah laku yang lucu dan hal tersebut tidak berkaitan dengan warna bulunya.




(pal/pal)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikInet
detikHealth
detikHot
detikOto
detikFood
Wolipop
detikTravel

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads