·ÉËÙÖ±²¥

Dosen Undip Teliti Cabai Jadi Obat COVID-19

ADVERTISEMENT

Dosen Undip Teliti Cabai Jadi Obat COVID-19

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 28 Des 2023 16:30 WIB
Mohamad Endy Yulianto Sukses Teliti Cabe Jadi Obat COVID-19
Mohamad Endy Yulianto Sukses Teliti Cabai Jadi Obat COVID-19. (Foto: Undip)
Jakarta -

Dosen Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) Mohamad Endy Yulianto meneliti cabai sebagai obat COVID-19. Temuan ini mendapat penghargaan sebagai penyaji terbaik dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek.

Endy menuturkan penelitiannya berfokus pada penanganan penyakit COVID-19 dengan tema Produksi Theasinensins, Hesperidin dan Piperin Terenkapsulasi dalam Membran Cair Emulsi Nano Liposom sebagai Inhibitor Potensial SARS-CoV-2 Mpro. Penelitian ini dididanai oleh Kemendikbudristek dan rampung pada 2023.

"Capaian luaran penelitian PTUPT selama 3 tahun berupa 7 paten yang didaftarkan, diantaranya 2 paten telah granted yaitu Metode Pemisahan Theaflavin dari Teh dengan menggunakan Membran Ultrafiltrasi (Paten No IDS000005812) dan Proses Ekstraksi Piperin dari cabai Jawa melalui Air Subkritis (Paten No IDS000006334). Sedangkan 5 paten yang lain tentang Theaflavin (Paten No S00202204196, Paten No S00202205530 dan Paten No S00202304698) dan Hesperidin (Paten No S00202204489 dan Paten No S00202302871)," tutur Endy dalam laman Undip dikutip Kamis (28/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riset untuk Obat Herbal Terstandar

Latar belakang penelitiannya berangkat pada penyakit pernapasan akut oleh virus corona SARS-CoV-2. Hasil kajian docking dan simulasi dinamika molekular dihasilkan tim peneliti dengan anggota Prof Dr Ari Yuniastuti, Dr Dadan Rohdiana, Dr Siti Nur Jannah, Dr Eng Vita Paramita, Hermawan Dwi Ariyanto, dan Rizka Amalia.

Ia menerangkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif theasinensin, oolonghomobisflavan-A, theaflavin-3-O-gallate, hesperidin, dan piperin sangat prospektif dalam memblokir sisi aktif katalitik protease utama (Mpro) pada SAR-CoV-2. Senyawa tersebut ternyata banyak terdapat pada cabai, teh, hingga jeruk.

ADVERTISEMENT

Hasil penelitian ini berupa prototipe produk dalam upaya penanganan dan pencegahan COVID-19. Temuan ini juga bisa mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan jantung, prostat, dan liver dengan sifat antioksidan. Saat ini, status produknya sedang dalam proses riset sebagai Obat Herbal Terstandar (OHT).

Endy menjelaskan, timnya tengah bekerja sama dengan industri farmasi dan pemerintah untuk membuat obat herbal nano theaflavin teh menjadi obat berbentuk kapsul.

"Semoga dalam waktu dekat bisa komersialisasi produk di industri melalui riset komersial, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit," tutup Endy.




(nir/twu)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHealth
detikFinance
detikHot
detikFood
detikNews
Sepakbola
detikInet
detikOto

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads