Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tiap tahunnya menggelar Model United Nations (MUN). Di tahun ini, Best Delegates yang terpilih di ajang ajang Paris International Model United Nations (PIMUN) adalah Indira Zahidah.
Ia adalah delegasi dari Indonesia dan merupakan mahasiswa Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Administrasi UI angkatan 2023. Indira bersaing dalam menyerukan suaranta di PIMUN pada 31 Mei-4 Juni 2024.
Indira berhasil menyingkirkan 16 peserta dari berbagai negara. Di antaranya Prancis, Amerika Serikat hingga Polandia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ajang simulasi rapat PBB ini, ia berpartisipasi dalam alam dewan Economy and Social Council (ECOSOC) dengan topik "Reviewing the Obligations of States and Private Sector Entities in Sourcing Commodities".
Bahas Isu Negara Sebagai Policy Maker
Indira dan peserta lainnya membahas peran negara sebagai policy maker. Mereka juga berdiskusi soal peran sektor privat sebagai policy obeyer.
"Kami harus saling bekerja sama untuk menentukan bagaimana kebijakan yang harus diterapkan. Dari rapat ini, muncul 3 aspek penting yang akhirnya dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat resolusi, di antaranya sustainable sourcing, labor rights, dan funding," kata Indira, dikutip dari laman UI, Minggu (23/6/2024).
Indikator penilaian dalam PIMUN antara lain keterampilan berpidato, bernegosiasi, merumuskan kebijakan, serta konsisten dengan posisi yang dipegang negaranya. Menurut Indira, tantangan dalam memberikan solusi dari peserta di berbagai negara adalah soal keseimbangan antara diplomasi dan mempertahankan kepentingan nasional.
"Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras, komitmen, dan dukungan tak henti-hentinya dari rekan tim dan Fakultas Ilmu Administrasi UI," kata Indira.
Tentang Ajang Model United Nations
Model United Nations atau MUN merupakan simulasi konferensi PBB yang pesertanya adalah pelajar. Dalam simulasi ini peserta diberikan kesempatan melakukan rapat seputar permasalahan global hingga masing-masing negara.
Dengan demikian, peserta yang berkumpul dalam sebuah ajang MUN internasional adalah perwakilan dari negara masing-masing. Mereka menggunakan Bahasa Inggris sebagai media dalam melakukan komunikasi.
Para peserta juga diajak berdiskusi soal masalah-masalah yang ditangani oleh badan-badan yang ada di PBB seperti FAO, UNSC, SPECPOL, Crisis Committee, dan lainnya.
MUN sendiri kini sudah menjadi komunitas atau ekstrakulikuler di beberapa sekolah dan kampus di Indonesia. Komunitas ini sangat cocok bagi siswa atau mahasiswa yang mahir berbahasa Inggris dan public speaking.
Bagi detikers yang tertarik seputar isu negara dan global serta senang mengemukakan pendapat dan berargumen seputar hal tersebut, maka bisa mencoba mengikuti komunitas tersebut.
(cyu/nwy)