·ÉËÙÖ±²¥

Anggaran Pendidikan Capai 22%, Sasaran Pertama Revitalisasi Lebih 11 Ribu Sekolah

ADVERTISEMENT

Round Up

Anggaran Pendidikan Capai 22%, Sasaran Pertama Revitalisasi Lebih 11 Ribu Sekolah

Tim detikedu - detikEdu
Sabtu, 03 Mei 2025 09:00 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin (kanan), didampingi oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jateng Nugraheni Triastuti (kedua kiri) meninjau kondisi sekolah penerima Program  Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran di SDN 2 Bodaskarangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2025). Sebanyak 758 sekolah di Jateng mendapatkan Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, sebagai upaya memberikan ruang belajar yang aman dan sehat untuk semua anak Indonesia. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/nym.
Ilustrasi program revitalisasi sekolah Foto: ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan anggaran pendidikan mencapai 22 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia pun menyatakan besaran tersebut merupakan tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia.

"Negara kita menempatkan pendidikan sebagai yang teratas dalam APBN. Pendidikan yang terutama, kalau tidak salah APBN sekarang mungkin ini, mungkin yang tertinggi selama sejarah Republik di atas, mungkin 22 persen," ujar Prabowo dalam acara puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dan Peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo pun mempertanyakan ketepatan alokasi anggaran pendidikan yang sangat besar setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendidikan yang menentukan alokasi besar, tapi marilah kita waspada, jujur kepada diri sendiri tidak mencari kesalahan siapapun. Mari kita bertanya apakah anggaran pendidikan begitu besar sudah bertahun-tahun sampai atau tidak pada alamat yang harusnya dituju?" katanya.

Ia mengaku masih melihat dan tahu banyak sekolah-sekolah yang rusak. Padahal, dengan anggaran pendidikan dengan nilai yang besar seharusnya sekolah-sekolah tersebut bisa diperbaiki. "Bagaimana bisa satu sekolah, toilet satu, WC satu, bagaimana bisa?" imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu program hasil terbaik cepat (PHTC) salah satunya adalah Revitalisasi Sekolah. Tahap pertama, akan direvitalisasi 11 ribuan sekolah dengan anggaran mencapai Rp 17 triliun.

"Karena itu saya bertekad penghematan terus menerus, kita harus perbaiki sekolah-sekolah di Indonesia secepat-cepatnya. Inilah yang saya pikirkan terus bersama menteri-menteri saya. Terus menerus saya memikirkan bagaimana kita cari uang, kelola kekayaan kita karena terus terang saja berkali-kali saya sampaikan kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat," jelasnya.

Memperbaiki semua sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, adalah sasaran utama pemerintahannya. Bukan hanya terbaik, bukan hanya cepat, namun terbaik cepat.

"Saya menggunakan istilah hasil terbaik cepat. Kita harus berkumpul, otak-otak terbaik bangsa berkumpul untuk melihat cara solusi yang terbaik-cepat. Bukan terbaik, tapi penyelesaiannya 30 tahun. Bukan terbaik tapi kita tidak tahu kapan selesainya, terbaik cepat!" tegasnya.

Revitalisasi sekolah menjadi salah satu dari 4 program yang diluncurkan Kemendikdasmen bersama Presiden Prabowo Subianto di Hardiknas 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti membeberkan akan ada 11.441 satuan pendidikan yang akan mengikuti program revitalisasi sekolah. Dana sekitar Rp 17 triliun disiapkan untuk program tersebut. Anggaran itu didapatkan dari pemindahan dana Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ke Kemendikdasmen.

Diiringi dengan Program Digitalisasi Pendidikan

Program revitalisasi sekolah akan diiringi dengan program digitalisasi pendidikan. Dalam program ini setiap sekolah mendapat bantuan satu smart board atau papan tulis interaktif untuk membuat smart classroom atau kelas cerdas.

Kemendikdasmen telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 triliun untuk membuat smart classroom di 15 ribu satuan pendidikan di Indonesia dan pelatihan guru pengampunya. Distribusi smart board juga akan berlaku tahun ini menurut Sekum PP Muhammadiyah itu.

"Program digitalisasi pendidikan yaitu bantuan untuk sekolah atau kelas-kelas cerdas (dengan distribusi) smartboard dan juga memberikan pelatihan kepada gurunya. Buat alokasi anggarannya Rp 2 triliun dan Insyaallah kalau tahun ini kita akan memulai digitalisasi untuk 15 ribu satuan pendidikan Indonesia," jelas Mu'ti.

Dengan sarana dan prasarana yang menunjang, Menteri Mu'ti berharap siswa bisa belajar dengan lebih menyenangkan dan bersemangat. Sehingga ke depan bisa tercipta generasi Indonesia hebat.

"Mudah-mudahan dengan terpenuhnya sarana dan prasarana dan dengan adanya smart classroom anak-anak dapat belajar dengan lebih menyenangkan, belajar dengan lebih bersemangat sehingga mereka dapat menjadi generasi Indonesia yang hebat," tandasnya.




(pal/faz)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHealth
detikInet
detikTravel
detikNews
detikFood
Sepakbola
Sepakbola
Wolipop

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads