Setiap manusia akan menemui ajalnya sebagaimana firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 185. Menjelang kematian, akan ada empat malaikat yang datang mencabut nyawa.
Datangnya empat malaikat yang mencabut nyawa ini dijelaskan Imam al-Ghazali dalam salah satu kitabnya yang berjudul Ad-Durrah al-Fakhirah fi Kasyf 'Ulum al-Akhirah yang diterjemahkan Abu Hamida MZ. Imam al-Ghazali menceritakan hal ini saat menjelaskan keluarnya roh dari badan.
Sang Hujjatul Islam menyebut, apabila seseorang mendekati kematiannya--kematian duniawi--maka empat malaikat akan mendatanginya. Keempat malaikat itu mencabut nyawa dengan cara yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaikat pertama menarik nyawa dari kaki kanannya, malaikat kedua menarik nyawa dari kaki kirinya, malaikat ketiga menarik nyawa dari tangan kanannya, dan malaikat keempat menarik nyawa dari tangan kirinya. Ada juga yang menyebut keempat malaikat ini adalah malaikat yang membantu Malaikat Izrail mencabut nyawa.
Imam al-Ghazali menjelaskan, terkadang si mayat juga akan diperlihatkan keadaan alam malakut sebelum ia sekarat. Para malaikat itu memeriksa hakikat amalan si fulan berdasarkan apa yang telah mereka awasi dari alam mereka.
Cara mencabut nyawa antara orang beriman dan orang durhaka juga berbeda. Malaikat dikatakan mencabut nyawa orang durhaka dengan menyakitkan, seperti besi panas yang dilekatkan pada kain basah, sedangkan orang beriman diperlakukan dengan baik.
Dikatakan dalam kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal, ketika mencabut nyawa orang mukmin, malaikat akan menampakkan wajah rupawan, berpakaian indah, beraroma harum, dan berpenampilan sangat menarik.
Sebaliknya, saat mencabut nyawa orang kafir, malaikat akan menampakkan wujud menyeramkan. Dikatakan, malaikat pencabut nyawa akan menampakkan diri sebagai seorang manusia berkulit hitam, kedua kakinya di bumi dan kepalanya di langit. Di bawah setiap helai rambut yang ada di tubuhnya ada nyala api.
Gambaran sosok malaikat saat mencabut nyawa tersebut bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. Dalam riwayat itu, Nabi Ibrahim AS pernah meminta Malaikat Maut memperlihatkan kepadanya rupa wajahnya ketika mencabut nyawa orang mukmin dan orang kafir.
Gambaran Sakitnya Sakaratul Maut
Rasulullah SAW pernah memberitahukan sakitnya sakaratul maut. Beliau SAW bersabda, "Sakaratul maut itu lebih perih daripada 300 tebasan pedang. Karenanya, ketika itu tubuhnya mengeluarkan keringat, matanya mendelik, hidungnya membengkak, tulang rusuknya terangkat, napasnya meninggi, dan warna kulitnya menguning (pucat)."
Ketika nyawa seseorang sampai di dada, lidahnya menjadi kelu untuk berbicara. Sehingga tidak ada orang yang dapat berbicara ketika nyawanya berada di dalam dadanya.
Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya, ini disebabkan karena dua hal. Pertama, karena perkara itu sangat dahsyat sehingga dadanya terasa sempit. Kedua, karena getaran suara yang muncul karena panas yang bersifat insting telah hilang. Hal ini membuat orang yang sakaratul maut berada dalam dua keadaan, panas dan dingin.
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Sertifikat Halal Akan Ada Masa Berlaku, BPJPH Lakukan Perbaikan Regulasi
Ada Jeda di Ijab Kabul Maxime Bouttier dan Luna Maya, Sah atau Tidak?
30 Jemaah Calon Haji Ilegal Lolos Masuk Arab Saudi