����ֱ��

Al-Qur'an adalah pedoman hidup kaum muslimin. Setiap kata di dalamnya mengandung makna kehidupan, begitu pula dalam surah Az Zumar ayat 2.

Az Zumar merupakan surah ke-39 yang terdiri atas 75 ayat dan tergolong surah Makiyyah. Kata Az Zumar sendiri mengandung arti rombongan.

Sheikh Adil Muhammad Khalil dalam buku Tadabur Al-Qur'an menjelaskan penamaan Az Zumar karena Allah SWT ingin menggambarkan penduduk surga dan neraka yang akan memasuki tempat mereka masing-masing secara zumar atau berbondong-bondong.

Surah Az Zumar Ayat 2

إِنَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ فَٱعْبُدِ ٱللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ ٱلدِّينَ

Artinya: "Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya."

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Az Zumar ayat 2 menjelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW dengan maksud membawa kebenaran dan keadilan. Artinya, ayat ini membawa perintah pada seluruh manusia agar mereka beribadah hanya kepada Allah SWT.

Dalam ayat ini juga diterangkan bahwa Allah SWT menjelaskan cara beribadah yang benar, yang mana hanya menyembah Dia semata, memurnikan ketaatan, serta bersih dari pengaruh syirik dan ria.

Kebenaran yang ada di dalam Al-Qur'an menurut surah Az Zumar ayat 2 ialah sesuai dengan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan pada rasul sebelumnya. Karenanya, semua ibadah yang ditujukan kepada selain Allah SWT disebut tidak benar.

Sementara itu, Ibnu Katsir dalam tafsirnnya mengungkapkan bahwa surah Az Zumar ayat 2 menegaskan tentang Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah.

"Yaitu sembahlah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan serulah makhluk untuk menyembah-Nya, dan beri tahukanlah kepada mereka bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain hanya Dia semata. Dan bahwa tiada sekutu bagi-Nya, tiada saingan, serta tiada tandingan bagi-Nya." bunyi tafsir Ibnu Katsir.

Kemudian, menurut Tafsir Al Azhar oleh Buya Hamka dikatakan dalam surah Az Zumar ayat 2 Allah SWT membersihkan Nabi Muhammad SAW dari tuduhan orang-orang yang menolak percaya Islam. Pada ayat itu ditegaskan pula bahwa Islam bukanlah agama karangan Rasulullah SAW, melainkan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT.

"Dia bukan karangan Muhammad. Dia adalah wahyu yang diturunkan dengan benar. Muhammad sendiri secara pribadi tidak sanggup menyusun kata sedemikian indah dari kehendaknya sendiri." tulis Buya Hamka dalam tafsirnya pada surah Az Zumar ayat 2.