Jumat merupakan hari mulia bagi umat Islam dengan berbagai keutamaan yang terkandung di dalamnya. Salah satu ungkapan yang sering terdengar pada hari ini adalah "Jumat mubarak."
Jumat mubarak adalah kata yang biasanya diucapkan umat Islam pada hari Jumat sebagai salah satu cara untuk merayakan hari istimewa ini. Namun, banyak yang mungkin belum sepenuhnya memahami artinya. Lalu, apa arti Jumat mubarak sebenarnya? berikut penjelasannya.
Arti Jumat Mubarak
Jumat mubarak adalah ungkapan yang digunakan untuk menyebut hari Jumat sebagai hari yang penuh berkah. Mengutip buku Berkah dengan Investasi Syariah yang ditulis oleh Mang Amsi, kata mubarak merupakan sebuah istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan berkah. Menurut bahasa, mubarak atau berkah berasal dari bahasa Arab, "barokah" yang artinya nikmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mubarak atau berkah diartikan sebagai "karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia".
Menurut Imam Al-Ghazali, mubarak atau berkah didefinisikan sebagai ziyadatul khair, yang berarti bertambahnya kebaikan. Para ulama menjelaskan bahwa berkah mencakup segala sesuatu yang melimpah, termasuk keberkahan dalam keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar ungkapan "mencari berkah", yang berarti mencari kebaikan atau tambahan kebaikan, baik itu berupa harta, rezeki, kesehatan, ilmu, maupun amal kebaikan (pahala).
Dengan demikian, arti Jumat mubarak adalah Jumat berkah atau hari yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan, di mana setiap amal dan usaha yang dilakukan pada hari Jumat diharapkan mendatangkan karunia dan rahmat dari Allah SWT.
Amalan Sunnah Jumat Mubarak
Setelah mengetahui arti Jumat mubarak, berikut adalah amalan sunnah yang dapat dilakukan pada hari Jumat agar dapat merasakan keberkahan dari Jumat mubarak. Amalan-amalan ini dikutip dari kitab Fiqh as-Sunnah 2 karya Sayyid Sabiq terjemahan Abu Syauqina dan Abu Aulia.
1. Memperbanyak Showalat Nabi
Ibnu Qayyim berkata, "Memperbanyak sholawat kepada Rasulullah SAW pada hari dan malam Jumat adalah sunnah berdasarkan. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah SAW,
أَكْثَرُوا مِنَ الصَّلاةِ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ
Artinya: "Perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari Jum'at dan pada malam Jumat."
2. Membaca Surah Al-Kahfi pada Siang dan Malam Jumat
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaca surah Al-Kahfi pada malam dan siang hari Jumat. Berdasarkan pada hadits dari Abu Said al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ النُّوْرَ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: "Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka dia disinari cahaya di antara dua Jumaat (dua pekan)." (HR an-Nasa'i, Baihaqi, dan Hakim)
3. Mandi, Berhias, Gosok Gigi, dan Pakai Wewangian
Ketika hendak bepergian di hari Jumat, setiap muslim dianjurkan untuk mandi, mengenakan pakaian terbaik, dan memakai wewangian. Rasulullah SAW bersabda,
عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَيَلْبَسُ مِنْ صَالِحٍ ثِيَابِهِ، وَإِنْ كَانَ لَهُ طَيِّبٌ، من منه
Artinya: "Setiap muslim diharuskan mandi pada hari Jumat, memakai pakaian yang terbaik, dan memakai wewangian, jika ada." (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Dalam riwayat lain, dari Ibnu Salam RA, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar pada hari Jumat,
مَا عَلَى أَحَدِكُمْ، لَوِ اشْتَرَى ثَوْبَيَّنَ لِيَوْمِ الْجُمْعَةِ، سَوَى تَوْبَي مهنته
Artinya: "Tidaklah masalah apabila salah seorang di antara kalian membeli dua pakaian untuk hari Jumat, di samping dua pakaian untuk pekerjaannya." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
4. Datang ke Masjid Lebih Awal
Alqamah berkata, "Aku pergi bersama Abdullah bin Mas'ud ke masjid untuk salat Jumat. Saat itu, telah ada tiga orang yang lebih awal datang. Lalu Abdullah berkata, akulah orang yang keempat datang ke masjid. Dan orang yang keempat itu tidaklah jauh dari Allah SWT. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ النَّاسَ يَحْلِسُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى قَدر رواحهم إلى الجمعات الأول، ثُمَّ الثاني ثم الثالث، ثم الرابِعُ، وَمَا رَابِعُ أَرْبَعَةِ مِنَ اللَّهِ يَبَعِيد
Artinya: "Orang-orang nanti pada hari kiamat akan duduk berurutan sesuai kesegeraan mereka pergi ke masjid untuk salat Jumat, yakni orang yang pertama, kedua, ketiga dan keempat. Orang keempat dari empat orang itu tidaklah jauh dari Allah." (HR Ibnu Majah dan Mundziri)
5. Membaca Doa di Pagi Hari Jumat
Untuk memperoleh Jumat mubarak, seorang muslim dianjurkan untuk mengamalkan doa berikut di pagi hari Jumat. Doa ini selalu diamalkan Rasulullah SAW untuk memohon ampunan dan keberkahan.
Berikut bacaan doanya:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Arab latin: Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup Abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya"
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar, mengutip sebuah riwayat dari Anas RA yang menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda,
مَنْ قَالَ صَبِيحَةَ يَوْمِ الْجُمُعَةِ قَبْلَ صَلَاةِ الغَدَاةِ : اسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاتُوبُ إِلَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ غَفَرَ اللَّهُ ذُنُوبَهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ .
Artinya: "Barang siapa di pagi hari Jumat sebelum salat Subuh mengucapkan doa berikut: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup Abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya,' sebanyak tiga kali, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya, sekalipun banyaknya seperti buih laut."
Demikian arti Jumat mubarak. Mari memperbanyak amalan kebaikan di hari Jumat, sehingga kita dapat merasakan keberkahan dari Jumat mubarak ini.
Baca juga: Tata Cara Ziarah Kubur Lengkap Bacaan Doanya |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos