Kebahagiaan merupakan tujuan hidup yang diinginkan kebanyakan orang, tetapi maknanya sering kali berbeda bagi setiap individu. Dalam Islam, kebahagiaan sejati tidak hanya diukur dari kesenangan duniawi, tetapi juga dari ketenangan hati dan kedekatan dengan Allah SWT.
Konsep kebahagiaan dalam Islam menekankan keseimbangan antara aspek spiritual dan kehidupan sehari-hari. Dengan keimanan yang kuat, ketakwaan, serta sikap syukur, seseorang dapat meraih kebahagiaan hakiki yang tidak tergantung pada materi atau keadaan duniawi.
Arti Kebahagiaan Menurut Islam
Menurut Mastori dalam buku Pemikiran Politik Dakwah Kontemporer, kebahagiaan dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan kepuasan jasmani, tetapi juga berhubungan erat dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, kebahagiaan sejati tidak sekadar bersumber dari kenikmatan duniawi, melainkan dari hubungan spiritual yang kuat dengan Sang Pencipta.
Dalam pandangan Islam, kebahagiaan tidak dapat diukur dari banyaknya harta, status sosial, atau kemewahan lainnya. Jika seseorang hanya mengandalkan materi sebagai tolok ukur kebahagiaan, ia tidak akan pernah merasa puas dan selalu mencari lebih.
Mengutip buku Mencari Islam Sebuah Ikhtiar Kokohkan Paham dan Kesadaran Beragama karya Ahmad Tamimi, kebahagiaan sejati adalah ketenangan hati dan kenyamanan jiwa yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Anugerah ini tidak dapat diperoleh melalui kesenangan dunia semata, melainkan melalui kedekatan dengan-Nya.
Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati selalu bersumber dari menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan-Nya. Dengan mengikuti ajaran Islam, seseorang dapat mencapai ketenangan yang hakiki dalam hidupnya.
Ciri Orang Bahagia Menurut Islam
Setiap muslim yang berbahagia memiliki beberapa ciri yang umum. Dirangkum dari buku Pendidikan Agama Islam untuk Jenjang Perguruan Tinggi oleh Fadhil Santosa dan Wawan Ridwan, berikut ini adalah ciri orang bahagia dalam Islam:
- Senantiasa mengingat Allah SWT sebagai Zat yang Maha Pemberi, Pencipta, serta Penentu kebahagiaan bagi setiap hamba-Nya.
- Selalu mensyukuri segala nikmat dan rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT, tanpa memandang besar atau kecilnya.
- Ikhlas dalam menjalankan ibadah serta melakukan kebaikan, dengan tujuan utama memperoleh ridha dari Allah SWT.
- Memiliki sikap tawakal dengan melepaskan segala ketergantungan kepada selain Allah serta menyerahkan segala urusan hanya kepada-Nya.
- Berbuat baik kepada sesama serta menjauhi segala bentuk perilaku buruk dan tindakan yang merugikan orang lain.
Cara Meraih Kebahagiaan
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam tidak hanya mengajarkan tentang aturan dan moral, tetapi juga memberikan petunjuk mengenai cara meraih kebahagiaan sejati. Dalam berbagai ayat, Al-Qur'an menekankan bahwa kebahagiaan dapat diperoleh dengan mendekat kepada Sang Pencipta.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk meraih kebahagiaan menurut Al-Qur'an:
1. Sabar dan Bersikap Positif
Sabar adalah salah satu kunci utama dalam meraih kebahagiaan karena mengajarkan seseorang untuk tetap tenang dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi ujian hidup. Dengan kesabaran, hati menjadi lebih damai, sehingga seseorang dapat menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan pahala serta ridha Allah SWT.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156, Allah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, 'Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun'." (QS. Al Baqarah: 155-156)
2. Selalu Bersyukur
Bersyukur merupakan kunci kebahagiaan karena dengan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah, seseorang akan merasa cukup dan lebih tenang dalam menjalani hidup. Sikap syukur juga mendatangkan berkah serta ketenteraman hati, sehingga kebahagiaan tidak bergantung pada materi atau keadaan duniawi semata.
Dalam Surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim: 07)
3. Selalu Mengingat Allah
Selalu mengingat Allah juga merupakan kunci kebahagiaan karena hati akan menjadi tenang dan dipenuhi keberkahan dalam setiap aspek kehidupan.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ra'd ayat 28:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos