- 10 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Haji Atau Umrah 1. Salat Subuh Berjamaah dan Berzikir Hingga Terbit Matahari 2. Menunaikan Salat Lima Waktu 3. Keluar dari Rumah dalam Keadaan Suci untuk Shalat Fardhu 4. Berjalan Menuju Masjid untuk Salat Wajib atau Sunnah 5. Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid 6. Bertasbih, Bertahmid, dan Bertakbir setelah Salat 7. Berbakti kepada Orang Tua 8. Shalat di Masjid Quba' 9. Berniat Kuat untuk Berhaji dan Berumrah namun Terhalang Uzur 10. Membekali Orang yang Berangkat Haji, Umrah, atau Jihad
Menunaikan ibadah haji dan umrah adalah impian setiap Muslim. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci karena keterbatasan biaya, kesehatan, atau waktu.
Dalam ajaran Islam, Allah SWT melalui Rasul-Nya memberikan alternatif berupa amalan-amalan tertentu yang nilai pahalanya sebanding dengan haji atau umrah. Meskipun memang H Brilly El-Rasheed, S.Pd dalam bukunya Al-Bait: Misteri Sejarah Ka'bah dan Hilangnya di Akhir Zaman menyebut bahwa amalan-amalan yang berpahala serupa dengan haji tersebut tidak menggugurkan kewajiban menunaikan ibadah haji.
Sebab jika amalan-amalan tersebut bisa sepenuhnya menggantikan kewajiban haji, tentu sejak zaman Rasulullah SAW tidak akan ada yang pergi melaksanakan haji dan umrah. Nabi Muhammad SAW tetap mengerjakan amalan-amalan yang berpahala besar, tapi juga menunaikan ibadah haji dan umrah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Haji Atau Umrah
Haji merupakan salah satu ibadah dengan ganjaran pahala yang sangat besar. Namun, ada beberapa amalan lain yang pahalanya disebut-sebut setara dengan ibadah haji. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Ikutilah (laksanakanlah) haji dan umrah, karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa seperti undapan (alat peniup) menghilangkan kotoran dari besi, emas, dan perak." (HR Ahmad)
Allah telah mensyariatkan berbagai ibadah ringan yang jika dilakukan dengan niat ikhlas dan penuh kesungguhan, balasannya sangat besar. Ini menjadi peluang bagi umat Islam yang umurnya pendek, rata-rata antara 60-70 tahun, untuk memaksimalkan amal dan meraih pahala sebanyak mungkin.
Ibnu 'Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda mengenai kewajiban ibadah haji. Ketika Aqra' bin Habis bertanya apakah haji wajib dilakukan setiap tahun, Rasulullah menjawab:
"Seandainya aku mengatakan ya, maka sungguh akan diwajibkan (setiap tahun) kemudian kalian tidak akan menaati dan tidak akan mampu mengamalkannya. Haji itu sekali seumur hidup." [Shahih: Sunan An-Nasa'i no. 2618]
Berikut adalah amalan-amalan yang memiliki pahala sebanding dengan ibadah haji dan umrah, dirangkum dari buku Setia (Selagi Engkau Taat dan Ingat Allah) karya Yasir Husain dan buku Fadha' il Al-A'mal Al-Mufadhdhalah: Keutamaan Amal-Amal Utama oleh H Brilly El-Rasheed, S Pd:
1. Salat Subuh Berjamaah dan Berzikir Hingga Terbit Matahari
Salat Subuh memiliki banyak keutamaan, di antaranya menyelamatkan dari azab, mendapatkan pahala seperti haji dan umrah, serta menjadi sebab dijauhkan dari neraka.
Salah satu salat yang juga memiliki keutamaan pahala setara dengan haji adalah salat Isyiraq, yakni salat Subuh secara berjamaah di masjid. Setelah itu, tetap berada di masjid untuk berzikir dan melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Ketika matahari telah naik setinggi tombak, lakukan salat Isyiraq sebanyak dua rakaat, yang juga termasuk dalam awal waktu salat Dhuha.
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, kemudian setelah itu menetap di masjid berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna." (HR Tirmidzi)
2. Menunaikan Salat Lima Waktu
Bagi mereka yang belum mampu berangkat haji, memperbanyak salat lima waktu secara berjamaah di masjid menjadi salah satu amalan yang pahalanya bisa mendekati pahala haji.
Tidak perlu menunaikan ibadahnya untuk mengganti pahala haji dan umrah, cukup niatkan sebagai mestinya yaitu niat ibadah salat wajib. Dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فِي الْجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَ مَنْ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ تَطَوُّعٍ فَهِيَ كَعُمْرَةٍ نَافِلَةٍ
Artinya: "Siapa yang berjalan menuju salat wajib berjemaah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju salat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah." (HR Thabrani)
3. Keluar dari Rumah dalam Keadaan Suci untuk Shalat Fardhu
"Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu, pahalanya seperti pahala haji orang berihram." [Shahih: Shahih Sunan Abu Dawud, no. 558]
Dari Abu Umamah, Nabi Muhammad berkata:
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلَاَةٌ عَلَى أَثَرِ صَلاَةٍ لاَ لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِيِّينَ
Arti: "Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan sudah bersuci untuk shalat fardhu maka pahalanya seperti pahala orang haji yang berihram. Dan barangsiapa keluar untuk shalat Dhuha dia tidak bermaksud kecuali itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah. Dan shalat sesudah shalat yang tidak ada perbuatan sia-sia di antara keduanya ditulis di dalam kitab 'Illiyyin." [Hasan: Sunan Abu Dawud, no. 1906]
4. Berjalan Menuju Masjid untuk Salat Wajib atau Sunnah
Selain itu, adapun amalan yang ringan tapi setara pergi ke tanah suci yakni berjalan ke masjid untuk beribadah. Seperti hadits berikut:
مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ فِي الجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَ مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ تَطَوُّع فَهِيَ كَعُمْرَةٍ نَافِلَةٍ
"Siapa yang berjalan menuju shalat wajib berjama'ah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju shalat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah." [Hasan: Shahih Al-Jami' no. 6556]
5. Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid
Ibadah lain yang berpahala setara haji adalah menghadiri majelis ilmu di masjid. Dari Abu Umammah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٌ تَامَّا حَجَّتُهُ
Artinya: "Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya." (HR Thabrani)
6. Bertasbih, Bertahmid, dan Bertakbir setelah Salat
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata:
"Ada orang-orang miskin datang menghadap Rasulullah SAW. Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal."
"Mereka salat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, berjihad serta bersedekah."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga puluh tiga kali."
7. Berbakti kepada Orang Tua
Ibadah lainnya yakni dengan berbakti pada orang tua. Bila orang tua sudah tiada, masih bisa mendapatkan keutamaannya dengan cara mendoakan kedua orang tua, memperbanyak doa agar Allah SWT memberikan ampunan kepada mereka.
Bisa juga dengan tunaikan janji atau melaksanakan wasiat yang mereka tinggalkan, jaga hubungan silaturahim dengan kerabat dekat mereka, berlaku baik kepada sahabat-sahabat dekat kedua orang tua, hingga bersedekah dengan niat atas nama kedua orang tua.
Rasulullah SAW bersabda:
"Bertaqwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad." [Al-Mu'jam Al-Ausath 5/234/4463]
8. Shalat di Masjid Quba'
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian mendatangi masjid Quba' lalu shalat di dalamnya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala umrah." [Shahih: Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 1181]
9. Berniat Kuat untuk Berhaji dan Berumrah namun Terhalang Uzur
Dari Jabir ia berkata dalam suatu peperangan (perang tabuk) pernah bersama Nabi SAW, lalu beliau bersabda:
"Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala). Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit." [Shahih Muslim, no. 1911]
10. Membekali Orang yang Berangkat Haji, Umrah, atau Jihad
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, Nabi bersabda:
مَنْ جَهَزَ غَازِيًا، أَوْ جَهَرَ حَاجًّا، أَوْ خَلَفَهُ فِي أَهْلِهِ، أَوْ فَطَّرَ صَائِمًا كان لَهُ مثلُ أجورهم ، من غيرِ أن ينقصَ من أجورهم شيء
Artinya: "Siapa yang menyiapkan bekal untuk orang yang akan berjihad, atau orang yang ibadah haji & umrah, mencukupi keluarga yang ditinggalkan, atau memberi makan orang yang buka puasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahala mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." [Shahih: Sunan An-Nasa' i. Shahih At-Targhib no. 1078]
Semua amalan di atas memiliki pahala luar biasa yang disebut sebanding dengan haji dan umrah. Namun penting untuk diingat bahwa amal-amal tersebut tidak menggugurkan kewajiban haji dan umrah. Apabila seorang muslim telah mampu secara fisik dan finansial, maka ia tetap wajib menunaikannya secara langsung. Wallahua'lam.
(row/fds)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Makanan Mengandung Babi Bersertifikat Halal Ditarik dari Peredaran