Idul Adha adalah salah satu hari raya besar dalam Islam yang diperingati setiap 10 Zulhijah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah. Hari raya ini dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, karena bertepatan dengan puncak ibadah haji dan ditandai dengan penyembelihan hewan kurban.
Pada hari Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk berkurban yang kemudian dagingnya dibagikan kepada sesama muslim. Di balik perayaan ini terdapat sejarah yang berakar pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Sejarah Hari Raya Idul Adha
Merujuk buku Fiqh Kontemporer yang disusun Dr. H. Sudirman, sejarah Idul Adha bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an dalam beberapa surah, khususnya surah As-Saffat ayat 100-111.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi Ibrahim AS adalah seorang nabi yang diuji oleh Allah SWT dengan berbagai ujian berat. Salah satu ujian terbesar yang beliau alami adalah ketika Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail AS, anak yang telah lama dinantikan.
Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim AS melihat bahwa ia menyembelih Ismail. Karena mimpi para nabi adalah wahyu, maka ia meyakini itu adalah perintah dari Allah SWT. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah As-Saffat ayat 102,
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."
Ketika Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan perintah itu, Allah SWT menggantikan Ismail AS dengan seekor domba sebagai bentuk penghargaan atas ketaatan mereka berdua.
Peristiwa inilah yang kemudian menjadi dasar sejarah dan makna dari perayaan Idul Adha.
Penetapan Idul Adha dalam Islam
Idul Adha ditetapkan sebagai salah satu hari raya bagi umat Islam. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari raya yang lebih baik dari hari-hari kalian terdahulu, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Abu Dawud)
Perayaan ini juga berkaitan dengan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah. Pada 10 Zulhijah, umat Islam di seluruh dunia yang tidak melaksanakan haji merayakan Idul Adha.
Amalan Idul Adha
Mengutip Buku Pintar Shalat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, berikut beberapa amalan Idul Adha yang bisa dikerjakan umat Islam.
1. Mengumandangkan Takbir
Sejak malam Idul Adha (malam 10 Zulhijah), umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir, terutama setelah salat wajib, hingga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah). Takbir ini disunahkan dikumandangkan di rumah, masjid, pasar, dan jalan sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah SWT.
Berikut lafal takbir yang bisa dikumandangkan:
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
Arab Latin: Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."
2. Salat Idul Adha
Salat Idul Adha merupakan sunnah muakkad yakni sunnah yang sangat dianjurkan dan dikerjakan secara berjamaah pada pagi hari tanggal 10 Zulhijah.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata, "Rasulullah keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha ke lapangan, maka yang pertama kali beliau kerjakan adalah salat." (HR Bukhari dan Muslim)
3. Menyembelih Hewan Kurban
Menyembelih hewan kurban adalah amalan utama di hari Idul Adha bagi yang mampu. Kurban dilakukan setelah salat Idul Adha sampai sebelum Magrib hari ke-13 Zulhijah.
4. Tidak Memotong Rambut dan Kuku
Bagi yang berniat berkurban, dianjurkan tidak memotong kuku dan rambut sejak awal Zulhijah hingga hewan disembelih.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika telah masuk sepuluh hari pertama bulan Zulhijah dan salah satu dari kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sedikit pun." (HR Muslim)
5. Puasa Arafah
Puasa Arafah dikerjakan pada 9 Zulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan haji.
Keutamaan puasa Arafah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR Muslim)
Baca juga: Hikmah Berkurban dalam Islam |
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos