Penulis berkunjung ke Masjid Al Hikmah untuk menghadiri pernikahan putrinya, lulusan Columbia University dan suaminya Lulusan New York University.
Pengurus masjid menyampaikan pada penulis bahwa ini adalah masjid Indonesia pertama di luar negeri, yang 17 Agustus 2025 ini akan berumur 30 tahun. Kini sudah ada setidaknya lima Masjid Indonesia di Amerika Serikat, selain tentunya juga banyak di negara-negara lain yang didirikan dan dipelihara oleh teman-teman diaspora kita, tentu dengan dukungan Kedutaan Besar / Konsulat Jenderal setempat, dan juga tokoh2 serta organisasi nasional lainnya.
Sewaktu di New York, penulis juga sempatkan untuk jalan-jalan dan melihat beberapa aspek lain dari New York, yang berbeda dari yang sudah biasa jadi obyek turisme. Tidak jauh dari jalan Ninth Avenue saya lihat ada taman yang menarik, tempat saya berfoto ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namanya taman Dr Gertrude B Kelly. Dr Kelly adalah pionir dokter bedah dan juga filantropis, yang ber imigrasi ke Amerika Serikat tahun 1873 dari Irlandia. Dia dikenal luas karena mendirikan klinik untuk orang miskin dan juga gerakan-gerakan pemberdayaan perempuan.
Di tanah ini pada 1853 mulai dioperasikan sekolah, yang kemudian diubah menjadi taman bermain (playground) sampai sekarang ini. Yang juga menarik, sebelum masuk taman ini ada tulisan, "Dewasa dilarang masuk, kecuali kalau menemani anak-anak". padahal yang biasa kita baca kan tulisan bahwa anak-anak hanta bisa ikut kalau ditemani dewasa.
Tidak jauh dari taman ini ada gedung pusat Google, besar sekali, beralamat di 8th Avenue, sata sempat berfoto pula. Lalu di daerah Brooklyn saya sempat melihat studio Netflix, saya kirim juga fotonya. Tampak para kru film hilir mudik mendorong berbagai alat-alat untuk buat film. Studio Netflix ini berlokasi dekat tempat cucu saya latihan Grafiti dengan artis lokal New York.
Yang juga menarik, di dalam gerbong subway yang jadi modalitas transportasi umum masyarakat New York ada cukup banyak tulisan tentang "bantuan makanan". Disebutkan antara lain bahwa ada sekitar 1,3 juta penduduk New York ("New Yorkers") yang tidak punya cukup uang untuk makan, dan untuk itu ada program bantuan makanan lewat foodbanknyc.org.
Sejak didirikan di tahun 1983 maka organisasi ini sudah membagikan lebih dari 1,8 milyar paket makanan pada mereka yang membutuhkannya di kota New York ini. Juga menarik bahwa pada akhir Maret 2025 organisasi ini memberitakan memberikan bantuan makanan halal bagi kaum muslim yang berpuasa, yang membutuhkan bantuan makanan.
Selanjutnya, di lantai atas New York Public Library di fifth Avenue di hari-hari ini sedang berlangsung pameran 100 tahun majalah The New Yorker, dari mulai didirikannya sampai kini berhadapan dengan perkembangan media digital. Di pameran ini dipampangkan bahwa sejauh ini majalah The New Yorker sudah menerbitkan 5.057 kali terbitan. Kita tahu peran media sangatlah penting, sebagaimana disampaikan oleh Joseoh Pulitzer yang terpampang di Columbia University yang saya kunjungi pada wisuda anak saya 3 tahun yl., yang disebutkan "our republic and it's press will rise together". Mungkin akan bagus kalau media massa kita (walau belum ada yang umurnya 100 tahun) juga membuat pameran ke umum seperti di New York Public Library ini.
Dari kacamata kesehatan saya lihat dua hal yang cukup unik. Pertama, di cukup banyak tempat di New York ada klinik yang memberikan Cannabis, karena ini memang resmi dilindungi Undang-Undang setempat. Lalu, di toko farmasi ada kotak besar untuk membuang obat bekas, tertulis "Safe Medication Disposal". Dengan penyediaan kotak seperti ini maka obat-obat bekas pakai tidak menjadi limbah sembarangan yang mungkin berbahaya bagi masyarakat, suatu hal yang perlu kita sediakan juga di negara kita.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Sertifikat Halal Akan Ada Masa Berlaku, BPJPH Lakukan Perbaikan Regulasi
Ada Jeda di Ijab Kabul Maxime Bouttier dan Luna Maya, Sah atau Tidak?
30 Jemaah Calon Haji Ilegal Lolos Masuk Arab Saudi