����ֱ��

Mengutip dari Abdul Wadud Kasyful Humam dalam 40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah, Safinah mulanya adalah seorang budak milik Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW. Ia kemudian dimerdekakan dengan syarat apabila ia berkenan menjadi pelayan untuk Nabi selama hidup. Safinah dengan senang hati menerima tawaran Nabi, bahkan ia juga pernah menyatakan bahwasanya ia tidak ingin berpisah dengan Nabi seumur hidupnya.

Kisah Nama Julukan Safinah

Berdasarkan referensi yang sama, Safinah memiliki nama asli Mahran, ada juga yang mengatakan bahwa ia merupakan warga Persia yang memiliki nama Suqbah bin Maraqah. Kemudian setelah memeluk Islam, ia diberi nama Abu Abd Ar-Rahman. Nizar Abazhah dalam Bilik-Bilik Cinta Muhammad juga menyebutkan, nama Safinah sendiri merupakan nama pemberian Rasulullah SAW.

Hal ini juga dikisahkan lengkap dalam Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi oleh Muhammad Nasrulloh. Dalam bukunya, Safinah disebut Bernama Mihran. Kisahnya bermula dari perjalanan panjang Rasulullah bersama dengan para sahabat. Perjalanan tersebut sangat melelahkan karena membawa banyak sekali barang keperluan perang.

Melihat pembantunya, Rasul berkata: "Beberkan bajumu"

Mihran (atau Mahran) kemudian membeberkan bajunya ke tanah. Rasul kemudian meminta sahabat-sahabatnya untuk meletakkan barang bawaan yang berat di atas baju itu dan Rasul memintanya untuk memikul baju tersebut dan berkata: "Pikullah, engkau ibaratkan perahu."

Safinah kemudian mengangkatnya dan atas kuasa Allah SWT, ia mampu memikulnya tanpa merasa berat. Berkat ucapan Rasulullah tersebut, para sahabat mulai memanggilnya Safinah yang dalam bahasa Indonesia berarti perahu. Ia diibaratkan perahu yang bisa membawa banyak barang dalam perjalanan tersebut. Mengutip Nizar Abazhah, ia mengaku senang atas nama pemberian Nabi. Bahkan ia sampai merahasiakan nama aslinya agar orang lain turut memanggilnya Safinah.

Karamah yang dimiliki Safinah

Pengertian karamah sering disamakan dengan "keramat", atau secara istilah dimaknai dengan khariq lil adat atau munculnya sesuatu di luar adat atau kebiasaan yang Allah beri kepada hamba-Nya sebagai bentuk penghormatan dari-Nya karena telah mengikuti ajaran dari para utusan-Nya. Hal ini dilansir dari 40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah.

Adapun karamah yang dimiliki oleh Safinah, salah satunya adalah kemampuannya dalam membawa banyak barang tanpa merasa berat. Selain itu, ia juga memiliki karamah saat bertemu dengan harimau.

Masih melansir buku yang sama, bahwa meskipun awalnya Safinah seorang budak, namun diceritakan juga bahwa Safinah tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikuti majelis-majelis pengajian Nabi. Ia bahkan juga pernah mengikuti perang melawan Romawi.

Saat mengikuti perang tersebut, ia tertawan oleh musuh dan berhasil kabur dan mencari rombongannya. Di perjalanan, ia bertemu dengan harimau. Ia menyapanya, "Hai Abu al-Haris (julukan untuk harimau), aku adalah bekas budak Rasulullah," harimau tersebut mendekati Safinah dan berdiri di sampingnya sambil mengibaskan ekornya. Harimau tersebut kemudian berjalan beriringan dengan Safinah sampai akhirnya ia bertemu dengan rombongannya.

Dalam Riwayat lain, dikisahkan juga bahwa Safinah melakukan perjalanan menggunakan perahu. Kemudian, perahu tersebut tiba-tiba pecah, maka Safinah menaiki pecahan perahu tersebut sampai ia terdampar di sebuah pulau. Di sana ia bertemu dengan harimau, dan hewan itu menghampirinya. Safinah berkata kepadanya,

"Hai Abu Al-Haris, aku adalah Safinah, pelayan Rasulullah". Kemudian harimau tersebut mengangguk dan menaikan Safinah ke atas punggungnya, lalu membawanya keluar dari pulau tersebut hingga mereka menemukan sebuah jalan.

Itulah kisah dibalik julukan Safinah, untuk salah satu pelayan dan sahabat Nabi Muhammad SAW.