·ÉËÙÖ±²¥

Jabar Hari Ini: Bisnis Hitam Narkotika Anak Lilis Karlina

Jabar Hari Ini: Bisnis Hitam Narkotika Anak Lilis Karlina

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 14 Mar 2023 22:00 WIB
ilustrasi obat
Ilustrasi obat. (Foto: thinkstock)
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (14/3/2023). Mulai dari tertangkapnya RD (15), anak dari pedangdut kondang era 1990-an, Lilis Karlina, karena menjadi bandar obat-obatan terlarang hingga terkuaknya alasan dokter Laurensius Suntoro membawa ambulans sendiri saat tewas dalam kecelakaan di Pangandaran.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Bisnis Hitam Anak Lilis Karlina

Lilis Karlina, pedangdut kondang era 1990-an sedang dirundung duka. Anak lelakinya, RD (15) ditangkap polisi di Purwakarta lantaran kedapatan menjadi bandar obat-obatan yang dikategorikan narkotika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RD sendiri berstatus pelajar kelas 3 SMP di Purwakarta. Namun di usianya yang masih belia, ia sudah menjadi bandar dan mengendalikan pengedar usia dewasa. Tak hanya itu, RD bahkan sudah menjual obat terlarang di wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang dengan sasaran para pelajar atau umum.

"Pelaku yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 ini membeli obat tersebut secara online, kemudian dia jual kembali secara online dan secara langsung kepada pembeli, dan ia mengendalikan pengedar usia dewasa. Sasaranny ada pelajar dan usia dewasa," kata Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain.

ADVERTISEMENT

Dari tangan RD, polisi menyita barang bukti sebanyak 1.865 butir obat terlarang berupa 925 butir obat Hexymer, 740 butir obat tramadol dan 200 butir obat trihexyphenidyl. Ia diamankan petugas pada Minggu (12/3) bersama seorang pengedar sabu berinisial I (26).

RD yang berstatus pelajar kelas 3 SMP ini ternyata adalah anak seorang artis pedangdut kondang era tahun 1990-an yaitu Lilis Karlina. Hal dibenarkan anggota polisi dari Satnarkoba Polres Karawang.

"Iya benar RD adalah anak Lilis Karlina," ujar anggota polisi itu yang enggan diberitahukan identitasnya, Selasa, (14/03/2023).

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, anak Lilis Karlina itu pun diancam Pasal 196 UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Sedangkan rekan RD, I, diancam Pasal 114 Ayat 1 atau 112 Ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun kurungan penjara.

Sinyal Kuat Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar

Teka-teki mengenai nasib politik Ridwan Kamil di Pemilu 2024 mendatang mulai menemui titik terang. Dia memberikan sinyal ia akan bulat maju kembali di Pilgub Jabar untuk periode kedua.

Saat dikonfirmasi wartawan, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mulanya membeberkan komitmennya begitu bergabung dengan Partai Golkar akhir tahun lalu. Ia mengaku akan solid mendukung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024 sebagaimana menjadi keputusan partai.

"Kan saya sudah bilang dari dulu, saya masuk Golkar menghargai keputusan Partai Golkar. Di mana pada urusan Pilpres adalah mendukung Pak Airlangga, ketum, sebagai capres," katanya usai menghadiri acara Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (14/3/2023).

Kang Emil mengaku kini fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat dan melihat peluang untuk bisa maju kembali di periode kedua. Meskipun berpeluang untuk maju ke DKI Jakarta, Kang Emil memastikan bakal menyerahkan semua keputusan apapun ke partai.

"Saya, fokus pada yang pasti, di depan mata yaitu Gubernur Jawa Barat kalaupun saya berkeinginan (maju) di periode kedua. Kalau di DKI surveinya bagus, tapi keputusan dari partai," ungkapnya.

Menurut Kang Emil, maju sebagai petahana di Pilgub Jabar merupakan pilihan realistis untuknya. Ditambah, ia memang ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur yang akan berakhir dalam beberapa bulan lagi.

"Jadi poinnya, saya fokus bekerja membereskan periode satu. Dan kalau ditanya pilihan-pilihan politik yang paling realistis dan paling besar peluangnya, tentulah di hak saya untuk mengikuti periode kedua gubernur (Pilgub Jabar)," pungkasnya.

Anak di Cianjur Diperkosa Ayah Tiri

Seorang pria tega memperkosa anak tirinya sendiri di Kabupaten Cianjur. Korban yang masih di bawah umur diperkosa beberapa kali di rumahnya.

Kapolsek Sukanagara AKP Tio mengatakan kasus pemerkosaan itu berawal ketika korban yang masih duduk di bangku SMA ini kepergok tengah menonton video porno oleh tersangka US yang tidak lain merupakan ayah tirinya.

"Korban ini kepergok menonton video porno di handphone-nya. Kemudian pelaku menanyakan pada korban hayang kitu lain (ingin begitu bukan)? Tapi korban tidak menggubris dan percakapan di saat itupun berakhir," ujar Tio, Selasa (14/3/2023).

Beberapa hari berselang, pelaku menyelinap masuk ke kamar korban saat malam hari. Pada saat itu, istri pelaku sudah tertidur. Pelaku langsung melucuti pakaian korban serta memaksa melayani nafsu bejatnya.

Aksi bejat itu pun ternyata bukan hanya sekali. Terungkap bahwa pelaku sudah tiga kali memerkosa korban di rumahnya di Kecamatan Sukanagara.

"Korban dengan paksa membuka baju korban dan memperkosanya. Dari hasil pemeriksaan ternyata bukan sekali, tapi sudah tiga kali pelaku memperkosa korban. Aksi itu dilakukan di rumahnya saat malam hari, setelah istrinya terlelap tidur," ucapnya.

Perbuatan pelaku akhirnya terungkap usai korban mau berbicara dan menceritakan kejadian yang menimpa dirinya pada sang ibu. Sang ibu kemudian melaporkan ini ke polisi dan pelaku langsung diciduk.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 81 ayat 1 dan 3 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

"Ancaman hukuman ditambah satu per tiga dari masa hukuman karena pelaku merupakan orang terdekat atau masih keluarga korban," ujarnya.

Ranca Upas Dibuka Lagi

Kampung Cai Ranca Upas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung akhirnya dibuka lagi untuk umum. Namun khusus area bunga rawa masih ditutup.

"Sekarang sudah terbuka untuk umum untuk menikmati Ranca Upas, tapi yang ini untuk sementara kita tutup area rawa," ujar Direktur Komersil PT Perhutani Anggar Widiatmoko di Ranca Upas, Selasa (14/3/2023).

Anggar menyebutkan masih belum mengizinkan kegiatan event trail atau offroad di Ranca Upas. Pasalnya saat ini, pihaknya masih melakukan evaluasi pasca event trail yang sempat heboh di sosial media.

"Sementara seperti yang saya sampaikan, bahwa kegiatan motor trail untuk sementara kita setop dulu, termasuk kegiatan roda empat kita tutup, kita evaluasi terkait hal tersebut sambil menata kembali kegiatan di tempat wisata kita," katanya.

Pihaknya mengungkapkan saat ini telah melakukan penanaman kembali di area rawa tersebut. Penanaman tersebut dilakukan Perhutani, dinas terkait, dan para pegiat lingkungan.

"Seribuan hari ini, totalnya minimal 5.000, dan itu bahkan setiap bulan kami akan menanam 19 jenis baru tanaman yang ada khas endemik di Jabar, jadi bisa menjadi tempat edukasi. Ada tanaman khas Jabar, yang mungkin kita tidak mengenal, nanti kita bisa mengenal di sini," jelasnya.

Anggar menuturkan akan melakukan antisipasi supaya tidak terjadi hal serupa di kemudian hari. Makanya aktivitas yang merusak hutan harus dicegah.

"Kalau aturan umumnya pasti akan sama, keselamatan kerja, kemudian bagaimana tidak boleh merusak, seperti misalnya trail roda empat, pasti itu sama," ucapnya.

"Karena ini pembelajaran luar biasa, bagaimana kami harus mengelola tempat wisata kami agar tidak terjadi seperti kemarin. Kemarin jadi pelajaran bagi kita semua bagaimana untuk bisa lebih baik," tuturnya.

Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardiana, mengatakan saat ini area atau jalur yang dipakai event trail sebelumnya tidak dapat digunakan. Apalagi daerah bunga rawa atau Edelweis rawa yang tidak bisa dilintasi wisatawan.

"Tapi yang lainnya bisa diakses dari mulai wahana kijang, glamping, camping, semuanya bisa diakses. Hanya lokasi yang sudah dipolice line, dan sama lokasi yang sudah ada tulisan dilarang. Karena kemarin itu jalur yang digunakan (event trail)," ujar Lucy, di Ranca Upas, Selasa (14/3/2023).

Pihaknya menyebutkan jalur yang mengalami kerusakan akibat trail tersebut sepanjang 30 kilometer. Menurutnya luasan tersebut tidak sepenuhnya milik Perhutani.

"Kalau luasannya sekitar 30 kilometer, tapi dia keluar ke jalan besar, 75 persen di PTPN, 20 persen di sini, 10 persen ada di Perhutani. Jadi sebenarnya kemarin itu start dan finish di sini, tapi track sebenarnya itu ada di luar Ranca Upas, termasuk ke PTPN," katanya.

Lucy menjelaskan saat ini area bunga rawa pun dilakukan penutupan. Kata dia, luas rawa yang mengalami kerusakan tidak sampai 1 hektare. "Yang rawa luasnya 0,64 hektare," bebernya.

Dia menambahkan penutupan sebagian area tersebut dilakukan sementara. Kemudian nantinya akan dilakukan pembukaan lagi secara bertahap. "Kita sementara minimalis dulu sama kita. Lihat suasana wilayah, suasana orang di sekitar sini, jadi secara bertahap," pungkasnya.

Alasan Dokter Bawa Ambulans Berujung Maut di Pangandaran

Kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Mobil ambulans dari Klinik Berkah Medika ringsek usai tabrakan dengan truk dan mengakibatkan seorang dokter tewas bernama Laurensius Suntoro.

Diketahui sang dokter mengemudikan sendiri ambulans tersebut. Alasan dokter membawa ambulans sendirian diungkap Teti Kurniati, salah seorang pegawai Klinik Berkah Medika.

Teti mengatakan dokter Suntoro sudah beberapa kali membawa ambulans sendiri meski sudah ada sopir khusus. Pada Sabtu (11/3/2023), sang dokter pergi ke Pangandaran menggunakan ambulans. Tujuannya untuk melihat resto miliknya dan menginap di sana.

Padahal, menurut Teti, dokter bepergian atau ke Pangandaran biasanya menggunakan mobil miliknya. Namun kali ini menggunakan ambulans.

"Memang sudah biasa, kalau sudah tidak ada pasien, sorenya ke Pangandaran, ke resto miliknya. Biasanya pakai Pajero, tapi kemarin pakai ambulans. Biasanya hari Minggu sudah kembali ke klinik. Tapi kemarin nginep lagi Minggunya," ungkap Teti saat ditemui di depan klinik, Selasa (14/3/2023).

Pada Senin (13/3/2023) subuh, sebelum kejadian, Teti mendapat telepon dari dokter dan diminta menyiapkan sarapan. Setelah menyiapkan sarapan di meja, Teti kaget mendapat kabar dokter meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Padaherang Pangandaran.

"Saya kaget dan nangis. Baru saja selesai menyiapkan untuk sarapan karena hari Senin mau praktek seperti biasa, tapi dapat kabar dokter kecelakaan sekitar pukul 07.00," ungkapnya.

Menurut Teti, pada Senin, ambulans itu rencananya akan dipakai membawa pasien untuk USG. Sehingga dokter berangkat pagi dari Pangandaran ke kliniknya.

"Sangat kehilangan, beliau orangnya sangat baik, dekat sama semua pegawainya. Saya sudah 15 tahun bekerja melayani dokter, makannya, pakaiannya," ucapnya.

Sementara itu, Teti menyebut setelah kejadian, Klinik Berkah Medika milik dokter Suntoro sementara tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

(yum/orb)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHealth
Sepakbola
detikNews
detikHot
detikFood
detikTravel
Sepakbola
detikFinance

Hide Ads