Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini. Dari mulai Hercules ditegur hakim saat menjadi pengunjung sidang hingga viral aksi heroik Petugas Jalan Lintasan (PJL) di Laswi Bandung yang selamatkan pejalan kaki.
Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:
Hakim Tegur Hercules Saat Jadi Pengunjung Sidang
Hercules atau yang memiliki nama asli Rosario de Marshall tiba-tiba datang ke Pengadilan Negeri (PN) Bandung hari ini. Pria yang terkenal sebagai mantan preman di Tanah Abang itu datang untuk menghadiri sidang kasus suap yang terjadi di lingkungan Mahkamah Agung (MA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hercules datang saat mantan Komisaris Independen PT Wika Beton Dadan Tri Yudianto sedang bersaksi di pengadilan. Namun kehadiran Hercules rupanya membuat Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung menegurnya sebanyak tiga kali.
Teguran pertama diberikan saat Hercules tiba-tiba mengomentari proses pemeriksaan terhadap Dadan Tri. Hakim sampai mengetuk palu untuk menunda pemeriksaan Dadan Tri lantaran celotehan Hercules tersebut.
"Sebentar, sebentar. Di sini ada saksi lain nggak di perkara ini? Hercules ada (jadi saksi) di sini? Kalau memang mau didengar (kesaksian Hercules), orangnya jangan ada di ruangan. Tapi kalau di perkara lain, nggak masalah," kata Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung
"Hercules ada di BAP, yang Mulia," timpal Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.
"Memang ada, makanya saya nanya penuntut umum, dia memang ada di keterangan ini. Kalau nggak (jadi saksi di persidangan tersebut, red), dia suruh di luar dulu, jangan di sini," tutur hakim
Hercules lantas menimpali jika ia tidak menjadi saksi di persidangan tersebut. Hakim kemudian mempersilakan JPU KPK untuk memeriksa Dadan Tri kembali.
Meski sudah diingatkan hakim, Hercules rupanya masih tetap menyela proses pemeriksaan Dadan Tri. Hal itu membuat hakim kembali menegur Hercules dan memintanya untuk tidak mengganggu proses persidangan.
"Sebenar saudara, saksi silakan duluan kalau mau komentar. Di sini kita tata tertib. Kalau bukan saksi diam saja yah, kecuali kalau tidak bisa ditertibkan kami mohon dengan hormat saudara keluar ruangan. Jangan mengganggu kami yah," ucap hakim yang langsung ditimpali dengan kata siap oleh Hercules.
Tapi rupanya, 2 kali teguran itu tak membuat Hercules kembali jadi sorotan. Sebelum sidang berakhir, ia yang datang ditemani beberapa orang bertubuh gempal lalu meminta secangkir kopi untuk diantarkan ke ruang sidang.
Sontak saja, hakim yang melihat itu kembali menegur Hercules. Hakim menegaskan, seluruh pengunjung yang datang ke persidangan tersebut harus menghormati aturan supaya tidak membawa makanan atau minuman apapun ke ruang sidang.
"Mohon maaf, meskipun ini sidang terbuka, tapi bagi pengunjung tolong dihormati tata tertib di ruang sidang. Kalau memang mau makan atau minum, silakan di luar yah jangan di ruang sidang. Hormati kami," tegas hakim memberikan teguran terakhirnya untuk Hercules.
Setelah ditegur 3 kali, Hercules pun akhirnya bisa dengan tertib mengikuti persidangan tersebut. Sidang akhirnya ditutup sekitar pukul 12.00 WIB setelah saksi Dadan Tri selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas terdakwa deposan KSP Intidana Heryanto Tanaka.
Terungkap Alasan Wanita Majalengka Gendong Boneka Selama 5 Tahun
Iyos Rostkni, perempuan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari Kabupaten Majalengka, mendadak viral. Dia sempat buat geger jagat maya lantaran selalu menggendong boneka yang dianggap anaknya.
Lima tahun sudah, boneka itu digendongnya. Perempuan berusia 50 tahun ini, diketahui merupakan warga Blok Babakan Koda, Kelurahan Cicurug, Majalengka.
"Hanya sekitar 5 tahunan (Iyos mulai gendong boneka)," kata Turman kakak ipar Iyos, kepada detikJabar belum lama ini.
Keluarga belum mengetahui secara pasti alasan Iyos menganggap boneka adalah anaknya. Namun, Turman memastikan adik iparnya itu belum pernah menikah apalagi mempunyai anak.
"Itu hanya perasaan dia punya anak, tapi entah bagaimana lah. Bonekanya tetap yang itu aja, nggak mau ganti. Karena nggak tahu lah yang namanya orang pikirannya nggak sehat lah," ungkap Turman.
Iyos mengalami gangguan jiwa sejak masih kecil. Kondisi Iyos menjadi seperti itu, berawal dari sakit demam tinggi.
"Awalnya karena sakit panas. Mungkin umur 3 tahunan (sudah mengalami gangguan mental/kejiwaan). Jadi bukan setelah dewasa. Tapi setelah dewasa, agak parah lah," jelasnya.
Turman menyebut, keluarganya sudah berusaha semaksimal mungkin agar adik iparnya itu kembali sehat. Namun hingga saat ini, ikhtiarnya itu belum membuahkan hasil.
"Waktu itu sama orang tuanya diobati tapi nggak sembuh-sembuh. Udah dibawa ke medis semaksimal mungkin, tapi ya gitu," jelasnya.