·ÉËÙÖ±²¥

Pemkab Cari Tempat Relokasi untuk Warga Terdampak Pergerakan Tanah di KBB

Pemkab Cari Tempat Relokasi untuk Warga Terdampak Pergerakan Tanah di KBB

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 07 Mar 2024 20:31 WIB
Seorang pewarta foto melintas di samping bangunan sekolah yang rusak dampak pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (5/3/2024). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi pergerakan tanah yang menghancurkan 10 rumah dan 192 kk mengungsi tersebut tidak akan meluas karena sudah terlokalisir dengan batas rekahan tanah yang berbentuk tapal kuda. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Penampakan kampung mati di Rongga, Bandung Barat akibat pegerakan tanah (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI).
Bandung Barat -

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat masih mencari lahan yang bakal dijadikan titik relokasi untuk warga terdampak pergerakan tanah Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga.

Berdasarkan pendataan BNPB, ada 28 rumah yang bakal direlokasi. Namun jumlah tersebut bisa saja bertambah hingga mencapai 50 rumah.

Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengatakan, ada tiga skema pengadaan lahan bagi titik relokasi. Saat ini semuanya sedang dalam tahap kajian termasuk oleh Badan Geologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nanti lahannya bisa menggunakan tanah carik desa, lahan Perhutani, atau Pemda KBB membeli lalu digunakan untuk relokasi. Intinya sekarang masih kita rapatkan," kata Arsan saat dikonfirmasi, Kamis (7/3/2024).

Arsan mengatakan, jika sudah dipastikan dimana lokasinya, maka pengerjaan harus langsung dilakukan dengan target penyelesaian bangunan selama dua bulan.

ADVERTISEMENT

"Seperti saat itu disampaikan Kepala BNPB, dalam waktu dua bulan bisa selesai. Yang penting lahannya ini ada dulu," kata Arsan.

Berdasarkan aturan, setiap rumah relokasi yang dibangun bakal menelan anggaran sebesar Rp60 juta. Selama menunggu pembangunan, penyintas pergerakan tanah bakal diberikan bekal uang untuk mengontrak rumah sebesar Rp500 ribu per KK.

Arsan memastikan, lokasi pergerakan tanah sudah tak bisa lagi dihuni. Total ada sepuluh bangunan rusak, satu bangunan sekolah ambruk, dan 48 rumah terancam.

"Tentu tidak boleh lagi ditinggali, termasuk sekolah akan kita carikan lokasi baru. Intinya rumah dan sekolah tidak boleh terlalu jauh dari lokasi yang sekarang, kita harus pertimbangkan aktivitas ekonomi masyarakat," kata Arsan.

(mso/mso)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
detikHot
detikInet
detikFood
Sepakbola
detikHealth
detikTravel
Sepakbola

Hide Ads