ֱ

Menhub Kaji Proyek ART dan Skytrain untuk Kota Bandung

Menhub Kaji Proyek ART dan Skytrain untuk Kota Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 03 Sep 2024 11:46 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  di agenda Konferensi kereta api se-Asia Tenggara, ASEAN Railway CEOs’ Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di agenda Konferensi kereta api se-Asia Tenggara, ASEAN Railway CEOs' Conference (ARCEOs' Conference) ke-44. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim soal keberhasilan Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh saat menyambut tujuh delegasi operator kereta se-Asia Tenggara. Budi juga memaparkan soal rencana dan potensi pembangunan transportasi.

Ia mengatakan proyek Autonomous Rail Rapid Transit (ART) yang tengah digarap di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal dipertimbangkan untuk skemanya di Kota Bandung. Tak cuma itu, skytrain atau kalayang juga tengah dikaji oleh Kementerian Perhubungan.

"Kita ingin membuat Bandung ada beberapa pemikiran. Satu, membuat menggunakan electric, memikirkan bagaimana ART bisa beroperasi di sini. Bandung juga kita akan buat skytrain, sedang di-studi dan saya mengajak swasta Bandung untuk berinvestasi. Bandung indah sekali, tapi akan lebih indah kalau ada ART dan skytrain," ucap Budi di Hotel Pullman, Selasa (3/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia menjadi tuan rumah dalam agenda Konferensi kereta api se-Asia Tenggara, ASEAN Railway CEOs' Conference (ARCEOs' Conference) ke-44 tersebut. Kota Bandung dipilih sebagai kota untuk menyambut para delegasi, guna memamerkan Kereta Cepat Whoosh.

Budi tak menyinggung soal perkembangan transportasi Kota Bandung. Ia bercerita dan mengklaim tentang Whoosh yang disebut diunggulkan di Indonesia, dan jadi pembicaraan di mancanegara.

ADVERTISEMENT

Budi juga mendorong pemerintah untuk memproduksi dan meningkatkan fungsi transportasi kereta. Menurutnya, Presiden Jokowi menjadikan angkutan massal perkotaan mampu tumbuh berkembang dan bermanfaat.

"Oleh karenanya kita mengajak negara ASEAN untuk bersama-sama mengembangkan angkutan massal perkotaan khususnya yang berbasis rel. Kereta cepat Whoosh itu menjadi buah bibir, bukan di tanah air saja tapi di ASEAN, bahkan di Eropa," ucap Budi.

"Menceritakan bagaimana Whoosh itu sukses dengan kecepatan, kerapian, tentu ini menjadi tugas kita untuk me-manage dengan baik. Tidak hanya Whoosh, kita punya MRT yang insyaallah akan utara, selatan, timur, Barat, kita sedang studi," sambungnya.

Sementara itu Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin memastikan agar kualitas kereta api dapat ditingkatkan. Rencananya, pada bulan November dilakukan persinyalan secara bertahap pada Commuter Line Bandung.

"November informasinya, ada elektrifikasi persinyalan bertahap ya mudah-mudahan akan jadi awal peningkatan kualitas dari commuter line di Bandung, walaupun belum terelektrifikasi. Mungkin nanti headwaynya bisa lebih pendek lagi," ucap Bey.

Budi pun mengatakan masih banyak target pemerintah selanjutnya. Seperti pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT), yang kini baru ada di Palembang dan Jakarta, serta ART untuk kota-kota lain di Indonesia. Ia mengungkap evaluasinya pada transportasi umum di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dan sekitarnya.

"Kota-kota besar di Indonesia itu masih belum maksimal menggunakan angkutan massal. Jakarta, banyak yang senang tapi belum maksimal, oleh karenanya ini PR buat kita untuk mengembangkan. Dan satu hal yang kita sukai bahwa kereta api disukai karena harganya terjangkau dan tepat waktu," ujarnya.

"Saya minta PT KAI dipertahankan service itu dan sekarang menjadi suatu kenyataan bahwa naik kereta, Surabaya-Jakarta, Solo-Jakarta atau ke Bandung Itu menjadi lifestyle," imbuh Budi.

Sementara itu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo berharap para delegasi bisa memberikan catatan untuk KAI. Sebab, mereka punya waktu sampai Kamis (5/9) mendatang untuk menjajal transportasi dan melihat tata kota Jakarta-Bandung.

Sekadar diketahui, dalam konferensi ini diikuti oleh delapan operator kereta api se-Asia Tenggara, termasuk KAI.

Para operator kereta api Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Myanmar, dan Thailand berkumpul untuk berbagi pengalaman seputar operasi, pemeliharaan, transformasi digital, dan komersial perkeretaapian.

"Indonesia tahun ini menjadi tuan rumah, di mana tahun lalu menandai peresmian dua kereta api nasional, kereta api cepat Whoosh Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek. Arti penting kita di antara operator kereta api ini, saling sharing pengalaman kita di dalam membangun transportasi kereta api. KAI salah satu barometer utama di negeri ASEAN, dan Whoosh menjadi kebanggaan ASEAN juga. Makanya diselenggarakan di Bandung," ucap Didiek.

"Kita juga akan wisata ke Tangkuban Perahu dan main golf. Kita ingin tumbuhkan pengalaman dan mengenalkan makanan khas Bandung. Harapannya all delegates enjoy doing trip in Bandung, and can sharing ideas, sharing insights to develop railways for KAI," pesan dia.

(aau/sud)

Berita ֱLainnya
detikNews
Sepakbola
Sepakbola
Wolipop
detikHealth
detikOto
detikHot
detikFinance

Hide Ads