Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan guru terhadap siswa di SMAN 2 Cianjur naik ke tahap penyidikan. Namun kabarnya kedua pihak akan melakukan musyawarah dalam waktu dekat.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan kasus pemukulan tersebut sudah baik statusnya ke tahap penyidikan, tidak ladi penyelidikan.
"Iya sudah naik ke tahap penyidikan," kata dia, Rabu (11/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut Tono, pihak terlapor dan pelapor berencana untuk melakukan musyawarah. Bahkan sudah melayangkan surat ke Polres Cianjur.
"Kabarnya akan musyawarah. Tapi sampai saat ini kedua pihak belum datang ke Polres Cianjur. Kami menunggu kalau memang akan musyawarah. Sebelum itu terjadi, proses hukum tetap berjalan," kata dia.
Kepala SMAN 2 Cianjur Haruman, mengatakan kedua belah pihak sudah sempat bertemu saat proses awal di Mapolres Cianjur. Namun dia mengaku belum mengetahui lebih lanjut, apakah kasus tersebut berujung musyawarah dan berdamai atau tidak.
"Beberapa hari lalu kabarnya sudah bertemu dan ada musyawarah. Tapi apakah saat itu sudah islah atau belum kami tidak tahu. Karena pihak sekolah tidak bisa masuk," kata dia.
Namun, dia berharap kasus tersebut bisa selesai secara kekeluargaan. "Harapan kita bersama bisa selesai. Karena ini bermula dari salah paham. Guru itu mungkin ingin agar ilmunya terserap dengan baik, tapi ada salah paham sehingga terjadi tindakan tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Seorang guru di SMAN 2 Kabupaten Cianjur diduga melakukan aksi kekerasan terhadap muridnya di tengah kegiatan belajar. Tindakan kekerasan direkam oleh salah seorang teman korban itupun viral di media sosial.
Berdasarkan video berdurasi 17 detik yang tersebar di media sosial, tampak siswa laki-laki berseragam batik abu-abu itu berdiri di depan kelas sedang dimarahi oleh guru wanita. Murid itu pun meminta maaf dan berusaha menjelaskan kepada sang guru terkait kesalahan yang memicu dirinya dipanggil ke depan kelas oleh sang guru.
Namun guru tersebut tetap memarahinya bahkan korban dipukul di bagian wajah seraya didorong ke sudut depan kelasnya.
Kepala KCD WIlayah V Jabar Nonong Winarni, mengungkapkan jika aksi pemukulan dalam video yang tersebar itu memang benar terjadi di SMAN 2 Cianjur.
"Betul itu video baru, saat kegiatan belajar mengajar di kelas 11 H," kata dia.
Menurut dia, dari hasil konfirmasi ke beberapa pihak terungkap jika pemicu tindakan tersebut hanya karena korban yang tersenyum.
"Pemicunya korban tersenyum," kata dia.
Dia menjelaskan saat kejadian tersebut korban tersenyum, sedangkan guru tersebut menganggap korban tersenyum kepadanya, sehingga G tersinggung.
"Sikap siswa yang membuat beliau kembali terungkit ketersinggungannya. Sehingga terjadi seperti yang di video," kata dia.
(yum/yum)