Puluhan orang antarkan jenazah Sariban atau yang dikenal pejuang kebersihan di Kota Bandung ke tempat peristirahatan terakhirnya yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra.
Haru terlihat dari raut wajah anak, istri, cucu dan keluarga saat jenazah Sariban dimasukkan ke dalam liang lahat. Sariban meninggal di Rumah Sakit Salamun, Sabtu (1/3) kemarin malam.
"Meninggal Pukul 23.33 WIB, setelah maghrib beliau minta semua keluarga kumpul, setelah itu dibawa ke Rumah Sakit Salamun di Ciumbuleuit," kata cucu Sariban, Rafiq Tariq Akhsan (26) kepada wartawan usai pemakaman, Minggu (2/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rafiq mengungkapkan, hingga umur 82 tahun sang kakek tidak pernah mengalami sakit keras. Sebelum meninggal dunia, Sariban mengalami kecelakaan kerja, Sariban terjatuh saat bersih-bersih sampah di saluran air yang ada di Jalan Cikutra.
"Pada hari Kamis (27 Februari) sempat bersih-bersih selokan di Jalan Cikutra, saat bersih-bersih terbawa arus, kebetulan ada warga di situ yang nolongin dan kebetulan yang menolongnya teman saya sendiri, saya dapat info langsung karena saya kerja di luar kota, saya kabari orang rumah untuk dibawa pulang dan uwak saya mau bawa beliau ke dokter, tapi belum sempat dibawa karena hujan deras malam itu, keadaan masih bisa ngobrol, besoknya juga sama, bisa ngobrol duduk dan baca-baca buku," ungkapnya.
Kondisi kesehatan Sariban menurun, hingga, Sabtu, 1 Maret pagi. "Hari Sabtu (1 Maret), pagi dokter datang (periksa kesehatan Sariban) dan malamnya (Sariban) minta keluarga kumpul," ujarnya.
Sariban meninggalkan istri, dua anak dan lima cucu. "Anak empat, cucu lma, dua anak beliau sudah meninggal duluan dan istrinya masih ada," pungkasnya.
(wip/dir)