Pengusaha peternakan ayam di Kabupaten Kuningan harus menelan pil pahit karena mengalami kerugian mencapai Rp 1 miliar akibat kebakaran dahsyat yang melanda lima kandang ayam di Desa/Kecamatan Kramatmulya. Ribuan ekor ayam tewas terpanggang dalam kobaran api yang terjadi pada Selasa (16/8/2024), sekitar pukul 04.00 WIB.
Lima kandang ayam pedaging yang lokasinya saling berdekatan tersebut ternyata milik tiga orang yang berbeda yakni dua kandang milik Tati (58) warga Kramatmulya dan dua kandang lagi milik Ilyas (48) dan satu kandang lainnya milik Sarku (45), keduanya warga Desa Karangmangu.
Dari informasi yang diberikan oleh dua pekerja di salah satu kandang milik Tati, yakni Yusuf (44) dan Rahim (38), kebakaran itu diduga kuat berasal dari proses pengovenan atau pemanasan anak ayam yang rata-rata masih berusia satu pekan, menggunakan bahan bakar batu bara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua karyawan terbangun karena mendengar suara berisik di dalam kandang, dan saat dicek ternyata api sudah besar. Keduanya langsung berteriak kebakaran dan meminta tolong warga lain untuk memadamkan api, " ungkap Iwan Hernawan selalu Ketua RT setempat.
Warga berusaha bahu membahu memadamkan api yang melalap habis lima kandang ayam tersebut. Namun, upaya warga yang hanya mengandalkan air dari sumur tak mampu melawan angin kencang yang justru memperbesar kobaran api.
Dengan cepat, api merembet ke kandang yang ada di sebelahnya. Menyadari situasi semakin tak terkendali, Iwan yang kala itu ikut membantu memadamkan api langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan.
"Saat itu angin sangat kencang membuat api dengan cepat membesar dan merembet ke kandang sebelahnya. Menyadari ini tidak bisa ditangani secara manual, saya langsung menghubungi kantor Damkar untuk minta bantuan pemadaman," ujar Iwan.
Dua regu petugas Damkar Kuningan segera merespon laporan tersebut dengan mengirimkan satu unit kendaraan pemadam ke lokasi kebakaran. Dengan sigap, petugas langsung melakukan upaya pemadaman dengan menyemprotkan air ke titik api.
Besarnya kobaran api, luasnya bangunan kandang yang terbakar, dan tiupan angin kencang cukup menyulitkan petugas Damkar dalam memadamkan api. Setelah dua setengah jam berjibaku dengan api, akhirnya kebakaran berhasil diatasi dan pada pukul 08.30 WIB api dinyatakan padam.
"Berdasarkan keterangan saksi, diduga kebakaran berasal dari proses pengovenan yang menggunakan bahan bakar batu bara. Angin kencang membuat api cepat membesar dan sulit dipadamkan sehingga merembet ke kandang lainnya. Total ada lima kandang yang terbakar," jelas Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah.
Akibat kebakaran tersebut, lanjut Andri, lima bangunan kandang semi permanen ludes terbakar bersama 21.500 anak ayam yang masih berusia sekitar satu pekan tewas terpanggang. Selain itu, satu unit motor milik karyawan, pakan, dan mesin oven senilai ratusan juta juga ikut terbakar.
"Berdasarkan kalkulasi, total kerugian dari kebakaran tersebut mencapai Rp 1 miliar," pungkas Andri.
(wip/iqk)