Menghadapi masa tanam, petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menggelar sedekah bumi di tengah ladang persawahan.
Sejak pagi, puluhan petani terutama kaum ibu-ibu terlihat berdatangan seraya berkumpul di Blok Pejatensami, Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Aneka hidangan seperti olahan bumi, nasi tumpeng hingga sesajian disiapkan tepat di tengah persawahan.
Setelah semua mulai berkumpul, Amin salah seorang tokoh agama setempat membuka ritual tradisi yang sudah dilakukan setiap tahun tersebut. Dengan hikmat ia memimpin doa bersama para petani lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, ini bentuk syukuran kita sebelum musim tanam lagi, sekaligus menyambung silaturahmi dengan para petani yang ada di sini," kata Amin kepada detikJabar, Kamis (3/10/2024).
Selama prosesi sedekah bumi, suasana tampak hening. Tak ada suara selain lantunan doa para petani. Di tengah hikmatnya doa, petani mengharapkan kelancaran pertanian dan kesehatan tanaman maupun para petaninya.
Apalagi, diketahui pada panen MT2 atau musim gaduh kali ini. Hasil panen padi para petani di Blok Pejatensami sangat baik. Rata-rata dalam 100 bata sawah bisa menghasilkan 12 sampai 14 kuintal gabah.
"Ya kami berharap alam memberkahi usaha tani kita," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Indramayu Try Utomo Rubiyanto menyebut, ancaman krisis pangan kini mulai terlihat nyata. Hal itu dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian pangan dan timpangnya penguasaan lahan.
Apalagi krisis iklim yang dialami saat ini terjadi disebabkan maraknya industri yang tidak ramah lingkungan. "Maka menjadi penting, di Indramayu dilaksanakan Reforma Agraria dan memperluas kawasan daulat pangan yang kami Serikat Petani Indonesia perjuangkan, juga dalam praktik budidaya nya adalah agroekologi atau pertanian yang ramah lingkungan," ungkap Try.
Besarnya keran distribusi pun dianggap SPI sebagai salah satu penyebab krisis pangan. Akibatnya, harga jual hasil pertanian seringkali tidak sesuai dengan daya beli masyarakat.
"Koperasi-koperasi petani ini harus mengambil peranan penting sebagai wadah ekonomi bersama yang bisa mendistribusikan hasil pertanian pangan agar harga jual nya mampu menyesuaikan daya beli masyarakat," ujarnya.
Menutup tradisi itu, para petani menyantap aneka hidangan yang mereka kumpulkan sebelumnya.
(mso/mso)